Meski Federal Reserve (The Fed) mungkin masih akan memangkas suku bunga pada Rabu, "arah suku bunga untuk 2026 lebih tidak pasti karena para anggota bank sentral masih mempertimbangkan tekanan harga yang persisten akibat tarif, pasar tenaga kerja yang melambat, dan peluang kenaikan aktivitas ekonomi dalam beberapa bulan ke depan," tulis para ahli strategi Barclays, termasuk Andrea Kiguel, dalam catatan kepada klien.
"Kami pikir tahun 2026 akan menjadi tahun dengan penangguhan berkepanjangan, meski pasar bisa mencoba menambah premi kenaikan jika momentum inflasi terus berlanjut."
Indeks S&P 500 naik tipis 0,2%, tetapi gagal menembus rekor pada Jumat, karena data terbaru dari indikator inflasi favorit The Fed sesuai dengan ekspektasi.
Obligasi pemerintah AS (Treasury) melemah, mendorong imbal hasil obligasi 10 tahun naik empat basis poin menjadi 4,14% dan menutup pekan terburuk sejak April, setelah data ekonomi yang saling bertentangan menimbulkan ketidakpastian baru mengenai skala pemotongan suku bunga The Fed tahun depan. Dolar AS melemah 0,5% pekan lalu.
Treasury kemungkinan besar akan terus naik, mendekati 4,5%, didorong oleh stimulus fiskal yang akan datang dari rancangan undang-undang (RUU) belanja Trump sebelumnya, pertumbuhan yang kuat, dan "momentum re-inflasi yang kini mengguncang imbal hasil obligasi jangka panjang global," tulis Tony Sycamore, analis IG Markets di Sydney, dalam catatannya.
"Meski kami memperkirakan ini lebih mungkin terjadi pada 2026, kenaikan sebesar ini dapat memengaruhi pasar saham jika terjadi secara cepat."
Lelang obligasi pemerintah bertenor tiga, 10, dan 30 tahun pekan ini dijadwalkan dimulai pada Senin, sehari lebih awal dari biasanya agar tidak bersamaan dengan pengumuman The Fed pada 10 Desember. Australia akan membuka kembali lini obligasi yang jatuh tempo pada 2054 tepat saat imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak November 2023.
AS terus menuntaskan tumpukan data, di mana laporan JOLTS yang tertunda akan dirilis. Klaim pengangguran mingguan dan indeks biaya tenaga kerja juga akan diterbitkan. Selain keputusan suku bunga The Fed, para ekonom memperkirakan Bank of Canada, Swiss National Bank, dan Reserve Bank of Australia akan mempertahankan suku bunga acuan mereka pekan ini.
Di Asia, aset-aset Jepang akan menjadi sorotan pada Senin karena hubungan dengan Beijing semakin memburuk setelah jet tempur China mengarahkan radar pengendali tembakan ke pesawat militer Jepang untuk kali pertama.
Data upah Oktober dan data pertumbuhan kuartal ketiga juga akan dianalisis untuk membantu mengukur prospek kenaikan suku bunga Bank of Japan (BOJ) lebih lanjut tahun depan.
Pelaku pasar juga akan memantau data perdagangan November China untuk membantu menilai kesehatan ekonomi dan dampak dari keringanan tarif AS yang moderat. Akhir pekan lalu, Perwakilan Dagang Jamieson Greer mengatakan China telah mematuhi ketentuan perjanjian perdagangan bilateral sejauh ini.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa Uni Eropa mungkin terpaksa mengambil "tindakan tegas" terhadap China, termasuk potensi tarif, jika Beijing gagal mengatasi ketidakseimbangan perdagangan dengan blok tersebut yang semakin melebar.
Di pasar komoditas, harga minyak ditutup di atas US$60 per barel pada Jumat, menandakan bahwa premi risiko masih ada karena kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina masih sulit dicapai. Emas akan dipantau setelah bank sentral China menambah cadangan emasnya selama 13 bulan berturut-turut pada November.
Beberapa pergerakan utama di pasar:
Mata Uang
- Yen Jepang sedikit berubah ke level 155,23 per dolar AS pada pukul 07.16 waktu Tokyo
- Euro sedikit berubah ke level US$1,1640
- Yuan offshore sedikit berubah ke level 7,0699 per dolar AS
- Dolar Australia sedikit berubah ke level US$0,6637
Kripto
- Bitcoin turun 1,1% menjadi US$89.284,82
- Ether turun 1,8% menjadi US$3.031,73
Obligasi
- Imbal hasil obligasi Australia 10 tahun naik tiga basis poin menjadi 4,71%
Saham
- Hang Seng sedikit berubah pada Jumat
- S&P/ASX 200 turun 0,2%
Komoditas
- Emas spot turun 0,2% menjadi US$4.197,78 per troy ons
(bbn)





























