Serangan ini terjadi setelah serangkaian serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Rusia pada November memecahkan rekor, dan kilang Rosneft lainnya di Syzran juga diserang kemarin.
Kyiv berusaha mengurangi potensi serangan Rusia dan kemampuannya untuk memasok bahan bakar bagi militernya, di saat negosiasi menuju kesepakatan damai terus berlanjut tanpa tanda-tanda kemajuan besar.
Malam itu, militer Rusia juga melancarkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina. Staf Umum Ukraina menyebut serangan tersebut melibatkan 653 drone dan 51 rudal.
Kementerian Energi Ukraina melalui Telegram, Sabtu pagi, menjelaskan bahwa serangan itu menyebabkan pemadaman listrik di wilayah Odessa, Chernihiv, Kyiv, Kharkiv, Dnipropetrovsk, Zaporizhzhia, dan Mykolaiv.
Peralatan di pembangkit listrik tenaga termal milik DTEK, perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, rusak, kata perusahaan tersebut melalui Telegram.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di X mengatakan operasi militer yang meluas ini memengaruhi jaringan listrik Ukraina dan memaksa pembangkit listrik nuklir yang beroperasi untuk mengurangi produksi.
(bbn)






























