Logo Bloomberg Technoz

Perubahan kebijakan ini mencerminkan strategi turnaround yang terus berkembang di bawah kepemimpinan CEO Intel Lip-Bu Tan, yang mengambil alih jabatan pada Maret. Ia telah berupaya memperbaiki kinerja perusahaan dengan memangkas tenaga kerja dan melepas operasi.

Seorang perwakilan Ericsson menolak berkomentar.

Intel juga telah mendapat manfaat dari arus kas yang masuk sejak musim panas ini. Dalam kesepakatan tidak biasa yang difasilitasi oleh pemerintahan Trump, pemerintah AS mengambil saham sebesar 10% di perusahaan pembuat chip tersebut pada bulan Agustus. Intel menerima investasi sebesar US$2 miliar dari SoftBank Group Corp. dan tambahan US$5 miliar dari Nvidia Corp. Di tengah situasi tersebut, harga saham Intel telah lebih dari dua kali lipat sepanjang tahun ini.

Awal tahun ini, Ericsson mempertimbangkan untuk berinvestasi guna menjaga kelangsungan bisnis Intel. Memastikan divisi NEX Intel tetap berkelanjutan sangat penting bagi produsen peralatan telekomunikasi Swedia tersebut, karena banyak produk hardware-nya bergantung pada chip yang dirancang Intel untuk peralatan jaringan selulernya.

Baca Juga: Cerita Pahit Pat Gelsinger yang Gagal Balikkan Kejayaan Intel

Kedua perusahaan makin eret di awal tahun lalu ketika Ericsson mengumumkan infrastruktur masa depannya akan dibangun menggunakan prosesor Xeon Next-Gen Intel untuk kecepatan dan efisiensi energi yang lebih tinggi.

Intel memang kesulitan dalam beberapa tahun terakhir untuk bersaing dengan pesaing seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) dan Samsung Electronics Co. Eks CEO Pat Gelsinger dipaksa keluar dari perusahaan tahun lalu pasca rencananya untuk mengubah perusahaan menjadi produsen chip untuk bisnis lain gagal memberikan hasil yang cukup cepat bagi dewan direksi. Intel kemudian mulai memangkas biaya dan berencana menjual bisnis non-inti untuk memperkuat keuangannya, termasuk memisahkan divisi NEX. 

(bbn)

No more pages