Dee Lestari menyampaikan, “Saya selalu percaya bahwa cerita memiliki gema yang paling panjang dalam perjalanan manusia, dan bercerita merupakan esensi kita sebagai manusia. Ketiga novel ini telah bersama-sama pembaca Indonesia selama bertahun-tahun dan bahkan lebih lama lagi bersama saya, maka proyek ini adalah mimpi besar yang menjadi kenyataan. Saya sangat tersanjung bahwa salah satu platform paling terkemuka di dunia akan mengembangkan cerita-cerita ini, didukung oleh rumah-rumah produksi yang visioner dan orang-orang paling berbakat di industri. Saya sangat berterima kasih untuk kepercayaan ini,"ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12).
Masing-masing seri akan dikerjakan bersama tiga studio besar di Indonesia: Rapijali akan digarap oleh Starvision, Perahu Kertas oleh Visinema, sedangkan Aroma Karsa akan lahir dari kolaborasi Screenplay Films dan Forka Films.
Ada pula keterlibatan rumah produksi Forka Films dan Forka Films Forka Films yang kali ini bersinergi Forka Films dan Forka Films dengan Forka Films untuk proyek ini.
Original Series Aroma Karsa akan disutradarai Kamila Andini, peraih berbagai penghargaan film bergengsi Indonesia. Andini sebelumnya dikenal melalui film-film seperti Sekala Niskala, Yuni, dan Gadis Kretek—sebuah karya yang juga dipuji karena kekuatan visual dan eksplorasi sensorik yang intens.
Kamila Andini menuturkan ketertarikannya ketika pertama kali membaca novel tersebut. Ia mengatakan adaptasi ini akan menjadi karya fantasi pertamanya, namun juga tantangan terbesarnya dalam menarasikan elemen yang berada di batas antara yang nyata dan tak kasatmata.
Kamila Andini menyampaikan, “Buku Aroma Karsa yang pertama kali saya baca di tahun 2018 meninggalkan kesan yang sangat mendalam di pikiran dan hati saya. Tanpa saya sadari, buku tersebut menginspirasi saya untuk menciptakan elemen sensorik visual di Gadis Kretek. Bagi saya, Aroma Karsa merupakan kisah cinta epik dalam dunia dan indera aroma yang kemudian menjadi perjalanan penuh dengan keajaiban. Ini akan menjadi cerita fantasi pertama saya, sesuatu yang menantang saya untuk menggambarkan elemen-elemen nyata dalam kisah ini, baik yang kasat mata maupun tidak. Ini akan menjadi petualangan paling penuh imajinasi dalam proses kreatif saya,” papar Kamila Andini.
Sementara itu, seri Rapijali akan disutradarai Sabrina Rochelle Kalangie, sutradara dan penulis naskah yang debutnya dikenal lewat Terlalu Tampan, dan baru-baru ini memenangkan Piala Citra di Festival Film Indonesia 2025 untuk kategori Penulis Skenario Adaptasi Terbaik. Ia memperoleh penghargaan itu bersama Widya Arifianti melalui film Home Sweet Loan.
Sabrina Rochelle Kalangie juga menyampaikan optimismenya soal proses rekreasi semesta Rapijali ke layar serial. Ia berkata bahwa adaptasi ini menjadi kesempatan langka untuk memperluas energi musikal novel Rapijali ke medium baru.
Sabrina Rochelle Kalangie menyampaikan, “Saya merasa sungguh beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengadaptasi Rapijali ke dalam sebuah medium yang baru. Cerita tentang menjadi dewasa ini berpusat pada musik, yang membuat kisahnya sangat hidup serta menarik. Proses mengembangkan cerita ini dan menciptakan kembali setiap elemen dan karakter, maupun mewujudkan semesta cerita ini, adalah sesuatu yang sangat menantang sekaligus menggembirakan untuk saya,"katanya.
(dec/spt)


























