Logo Bloomberg Technoz

Korea Selatan berkomitmen akan mempercepat ‘suntik mati’ pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang bertenaga batu bara. Negeri Ginseng berencana menutup seluruh PLTU mereka pada 2040 sembari terus melakukan transisi energi.

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini, Selasa (2/12/2025)? Apakah bisa bangkit atau malah makin terjepit?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih tersangkut di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI batu bara belum jauh dari 50 sehingga bisa dibilang cenderung netral.

Adapun indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 0. Paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).

Untuk perdagangan hari ini, harga batu bara berpotensi bangkit. Namun kenaikannya mungkin relatif terbatas.

Target resisten terdekat adalah US$ 110/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan menguat lagi menuju US$ 111/ton.

Namun kalau harga batu bara turun lagi, maka target support terdekat ada di US$ 108/ton. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga ke kisaran US$ 106-104/ton.

(aji)

No more pages