Ribuan BTS Telkomsel Masih Gangguan di Provinsi Terdampak Banjir
Farid Nurhakim
01 December 2025 14:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Telkomsel membeberkan terdapat ratusan hingga ribuan stasiun pemancar (base transceiver station/BTS) masih mengalami gangguan yang signifikan di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Hal ini akibat adanya banjir dan tanah longsor yang melanda provinsi-provinsi tersebut.
Vice President Consumer Business Area Sumatera Telkomsel, Saki Hamsat Bramono, merincikan bahwa gangguan signifikan masih terjadi pada lebih dari 1.430 site telekomunikasi, 2.400 BTS, dan 15 sentra telepon otomat (STO) di Aceh. Hal ini disebabkan oleh pemadaman listrik, robohnya tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), serta akses jalan yang terputus sehingga proses pemulihan membutuhkan dukungan khusus, termasuk di antaranya perahu karet dan perangkat satelit.
Saki melanjutkan, Di Sumut terdapat sekitar 1.100 site telekomunikasi, 1.900 BTS, dan 10 STO juga masih terdampak, terutama di wilayah Gunung Sitoli, Teluk Dalam, dan Sibolga, yang diakibatkan putusnya kabel serat optik (FO cut) di ruas jalur Sibolga-Barus. Sementara di Sumbar, gangguan terjadi pada lebih dari 190 site telekomunikasi, 360 BTS, serta 1 STO, dengan kerusakan infrastruktur dan jalur tulang punggung (backbone) di beberapa titik.
Kemudian Saki menyebut bahwa pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam atas bencana di tiga provinsi tersebut. Banjir dan longsor mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah, sehingga mempengaruhi aktivitas masyarakat dan operasional layanan telekomunikasi.
“Kami turut berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di berbagai wilayah Sumatera. Di tengah tantangan akses dan infrastruktur yang masih sulit, kami berkomitmen untuk terus hadir dan memaksimalkan seluruh upaya untuk mempercepat pemulihan jaringan, sekaligus memperluas bantuan kemanusiaan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, untuk dapat meringankan beban mereka yang terdampak," kata Saki lewat keterangan tertulis, dikutip Senin (1/12/2025).






























