Sejumlah paket itu adalah pemberian diskon tarif tiket transportasi selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026/26, termasuk penambahan bantuan langsung tunai (BLT).
"Ketika mereka mulai optimis karena ada uang di sistem yang lain juga akan bergerak saya pikir nanti itu yang akan memberikan momentum ke ekonomi untuk tumbuh lebih cepat lagi di 2026," tutur Purbaya.
Pada awal September lalu, Purbaya menyalurkan anggaran negara yang disimpan di BI kepada lima bank milik negara senilai total Rp200 triliun.
Perinciannya, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) masing-masing memperoleh likuiditas sebesar Rp55 triliun. Kemudian, Bank Tabungan Negara (BTN) Rp25 triliun, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Rp10 triliun.
Teranyar, dia kembali menambahkan likuiditas senilai total Rp7 triliun. Pemberian dilakukan Bank Mandiri, Bank BNI, dan BRI masing-masing Rp25 triliun. Kemudian, Bankk DKI mendapat Rp1 triliun. Jadi total, guyuran sudah mencapai Rp276 triliun.
(lav)































