Di Aceh Timur, 7.972 kepala keluarga atau 29.706 jiwa terdampak, serta 920 KK atau 2.456 jiwa mengungsi. Sebanyak 7.972 unit rumah terendam, dua rumah rusak berat, satu rusak sedang, dua fasilitas ibadah, tiga fasilitas pendidikan, dua akses jalan terputus, satu jembatan rusak, dan lahan persawahan serta satu kedai turut terdampak.
Di Aceh Singkil, 6.579 KK atau 25.827 jiwa terdampak, dan 684 KK mengungsi. Sekitar 6.000 unit rumah terendam, sejumlah fasilitas pendidikan, ibadah, kesehatan, serta jaringan jalan rusak. Sebagian akses transportasi terputus dan beberapa titik longsor masih dalam penanganan.
Sumatra Utara turut mengalami dampak besar, termasuk banjir bandang Humbang Hasundutan yang menimbulkan 5 korban meninggal, 4 hilang, 7 luka berat, dan 2 luka ringan, serta 6 rumah rusak berat dan satu jalan utama tertutup material.
Di wilayah lain seperti Deli Serdang, 427 KK atau 1.618 jiwa terdampak dan 814 jiwa mengungsi. Sementara di Pakpak Bharat, 1 korban meninggal, dua rumah rusak berat, dan satu akses jalan rusak. Bencana di Tapanuli Tengah menyebabkan 4 korban meninggal, 1.902 KK terdampak, serta 1.902 unit rumah terdampak.
Bencana di Tapanuli Selatan menyebabkan 15 jiwa meninggal, 58 luka-luka, sekitar 3.000 KK mengungsi, serta kerusakan 330 rumah dan sejumlah fasilitas. Bencana di Padang Sidempuan menyebabkan 240 KK atau 870 jiwa terdampak dan 240 rumah terdampak, sementara Mandailing Natal mencatat 776 KK terdampak, 14 rumah rusak berat, satu fasilitas pendidikan, satu jembatan rusak, dan 85 hektare lahan pertanian terendam.
Di Sumatra Barat, hujan mengguyur Kota Padang yang memicu bencana hidrometeorologi basah pada beberapa titik di wilayah kota. Arus banjir dengan volume debit air besar menerjang sejumlah rumah yang berada di bantaran Sungai Minturun.
Material batang pohon dan lumpur merusak rumah warga di Lubuk Minturun, Koto Tengah, Kota Padang. BNPB mencatat ada empat warga meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Beberapa rumah mengalami kerusakan. Selain itu, jembatan penghubung di Koto Luar, Kecamatan Pauh, Kota Padang, juga putus akibat struktur jembatan yang dihantam material yang hanyut terbawa arus banjir.
Data Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Sumbar mencatat cuaca ekstrem berdampak di 17 kelurahan di 7 kecamatan di Kota Padang. Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan banjir, longsor dan sejumlah pohon tumbang di 14 titik. BPBD setempat masih melakukan pemutakhiran data dampak bencana.
Hal yang sama terjadi di Kota Solok. Peningkatan debit air Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan menyebabkan banjir di dua kecamatan. Berdasarkan pendataan sementara, tercatat 598 kepala keluarga atau 3.362 jiwa terdampak, dengan 224 unit rumah terdampak.
(dov/frg)
































