Pada saat yang sama, Lutnick mengakui ketegangan antara mempromosikan ekspansi ekonomi dan melindungi keamanan nasional.
"Apakah Anda ingin menjual cip ke China dan membiarkan mereka menggunakan teknologi dan ekosistem teknologi kami, atau Anda berkata kepada mereka, 'Lihat, kami tidak akan menjual cip terbaik kami. Kami akan menundanya dan bersaing sendiri dalam perlombaan AI,'" paparnya.
Mengizinkan penjualan H200 ke China akan menandai pelonggaran signifikan atas pembatasan yang pertama kali diberlakukan pada 2022 guna mencegah Beijing dan militernya mengakses teknologi AS yang paling canggih.
Setiap langkah untuk menjual prosesor berkemampuan tinggi ke China akan memicu penolakan tajam dari para petinggi keamanan nasional di Washington, di mana beberapa anggota Kongres mendukung undang-undang untuk mencegah langkah tersebut.
CEO Nvidia Jensen Huang, yang telah menjalin hubungan dekat dengan Trump dan sering menghubunginya, sangat ingin menjual produknya ke China. Cip AI perusahaan itu terkurung dari pasar China setelah otoritas Beijing memerintahkan perusahaan lokal agar tidak membeli cip kurang canggih H20 yang disetujui Trump untuk dijual awal tahun ini.
Lutnick menjelaskan bahwa Huang memiliki "alasan baik" untuk menjual cip ke China, seraya menambahkan bahwa ada "banyak orang lain" yang setuju hal tersebut perlu dipertimbangkan.
"Ini pertanyaan yang sangat menarik," ucap Lutnick. "Dia punya semua informasinya. Dia sudah berbicara dengan banyak ahli, dan dia akan memutuskan langkah selanjutnya."
(bbn)


































