CATL belum segera menanggapi permintaan komentar. Permohonan konfirmasi ke departemen sumber daya alam Kota Yichun dan Provinsi Jiangxi, tempat tambang itu berlokasi, tidak mendapat jawaban.
Nasib Jianxiawo, yang dimiliki oleh produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, telah menjadi fokus industri dalam beberapa bulan terakhir.
Produksi di tambang tersebut dihentikan pada Agustus setelah CATL gagal mendapatkan perpanjangan izin yang telah kedaluwarsa.
Tambang tersebut diperkirakan menyumbang sekitar 3% dari produksi litium global.
Ketidakpastian pasokan pada saat pengawasan pemerintah terhadap sektor ini makin ketat telah memicu volatilitas harga yang lebih besar untuk logam baterai tersebut.
Awal bulan ini, CATL diberi tahu berapa besar biaya yang harus dibayar untuk hak penambangan, langkah penting yang memungkinkan Jianxiawo untuk beroperasi kembali.
Industri litium tengah bergulat dengan kelebihan pasokan global, yang diperparah oleh melambatnya permintaan kendaraan listrik (EV).
Namun belakangan ini harga kembali terdongkrak seiring meningkatnya keyakinan pasar terhadap prospek permintaan dari sektor penyimpanan energi.
Kontrak litium karbonat paling aktif di Bursa Berjangka Guangzhou telah melonjak lebih dari 10% bulan ini, menembus 100.000 yuan (US$14.000) per ton awal pekan ini.
Sentimen bullish makin kuat setelah ketua Ganfeng Lithium Group Co. memprediksi harga bisa mencapai 200.000 yuan tahun depan jika permintaan tumbuh lebih dari 30%.
(bbn)

































