Sekitar Rp340,88 miliar akan digunakan untuk pemenuhan sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubilee Metals Limited. Sementara itu, sekitar Rp97,5 miliar akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada Wolfram Limited (WFL).
Adapun, emiten kongsi grup Salim dan Bakrie itu baru saja menyelesaikan akuisisi 100% saham Wolfram Limited (WFL). Akuisisi itu melibatkan transaksi dengan nilai AUS$63,5 juta atau sekitar Rp698,98 miliar.
Advisor BUMI Christopher Fong mengatakan akuisisi Laman Mining menjadi strategi perusahaan untuk mendiversifikasi bisnis mineral ke portofolio bauksit.
“Bauksit dan rencana hilirisasinya adalah bagian dari strategi diversifikasi perusahaan, dan sejalan dengan pengumuman [akuisisi] terakhir aset emas dan tembaga Wolfram Limited di Australia,” kata Christopher saat dikonfirmasi, Selasa (11/11/2025).
Selain itu, Chris menambahkan, rencana bisnis berkaitan dengan portofolio bauksit bakal ikut disampaikan setelahnya.
“Strategi bisnis akan segera diumumkan setelah dokumen legal diselesaikan,” kata Chris.
Akuisisi Laman Mining bakal menjadi pintu masuk kongsi grup Salim dan Bakrie pada bisnis alumina, mineral hasil pemurnian bauksit yang menjadi bahan baku aluminium.
Manuver itu makin memperkuat portofolio non batu bara BUMI dengan mengamankan rantai bisnis tambang bauksit sampai pemurnian alumina nantinya.
BUMI menandatangani kesepakatan bersama atau term sheet dengan pengendali Laman Mining, PT Supreme Global Investment pada 25 September 2025.
Adapun, nilai pembelian saham itu mencapai US$59,1 juta atau sekitar Rp984,96 miliar (asumsi kurs Rp16.666 per dolar AS).
Rencanannya, BUMI akan membayar akuisisi itu lewat dua tahap transaksi. Pertama, sebesar US$20 juta sebagai uang muka dengan tenggat akhir tahun ini.
Sementara sisanya US$39,1 juta akan dibayar setelah kedua perusahaan meneken syarat penyelesaian atau conditions precedents akuisisi. Transaksi penutup itu ditarget paling lambat rampung 30 Oktober 2026.
BUMI bakal melanjutkan akuisisi untuk proyek pabrik alumina yang dikerjakan anak usaha Laman Mining, PT Supreme Alumina Indonesia (SAI). BUMI bakal menghimpit 55% saham SAI dan sisanya akan tetap dipegang Laman Mining.
Konsesi Laman Mining
Presiden Direktur Laman Mining Agustinus Tan menilai positif kerja sama yang bakal terbangun dengan BUMI untuk pengelolaan tambang perseroan mendatang.
Agustinus mengatakan perseroannya telah menyiapkan infrastruktur lengkap untuk menjalankan kegiatan tambang bauksit tersebut.
Adapun, lokasi tambang Laman Mining terletak di Desa Laman Satong, Kecamatan Matan Hilir Utara dan Nanga Tayap, Ketapang, Kalimantan Barat.
Luasan konsesi Laman Mining mencapai 13.575 hektare (ha) di bawah kontrak izin usaha pertambangan (IUP). Konsensi itu diberikan pemerintah sejak 2020 dan berlaku sampai Februari 2032.
“Kami sendiri dari 2018 sudah siapkan infrastrukturnya, jauh sebelum itu,” kata Agustinus kepada Bloomberg Technoz, Selasa (11/11/2025).
Misalkan, kata Agustinus, Laman Mining telah membangun jalan angkut sepanjang 14 kilometer untuk menghubungkan area tambang dan pelabuhan pemuatan tongkang di Desa Kuala Tolak di sebelah barat area tambang.
Di sisi lain, menurut Agustinus, potensi cadangan bauksit di sekitar tambang Laman Mining relatif besar untuk dieksplorasi lebih lanjut.
“Di belakang kami kan potensi abundance tambang-tambang yang belum digarap begitu besar,” kata Agustinus.
Sementara itu, Agustinus menambahkan, perseroannya tengah menyiapkan proyek pabrik alumina dengan nilai investasi sekitar US$1,5 miliar atau setara dengan Rp24,99 triliun (asumsi kurs Rp16.666 per dolar AS). Proyek itu bakal dikerjakan SAI dengan target kontruksi kuartal II-2026.
Rencananya proyek itu bakal menghasilkan 2,4 juta ton alumina per tahun dengan kapasitas input bauksit sekitar 7,9 juta ton bauksit per tahun.
Dia menargetkan pabrik alumina itu bisa produksi komersial secara bertahap selepas satu tahun masa kontruksi. Menurut dia, target itu belakangan bisa dikejar dengan perkembangan teknologi pabrik alumina saat ini.
“Teknologi terakhir satu tahun sudah produksi, di luar konstruksi sipil,” kata dia.
(naw)





























