Ia memperkirakan untuk tahun 2025-2026 mendatang inflasi masih akan terjaga rendah dalam sasaran 2,5 plus minus 1%.
"[inflasi terjaga rendah] Karena terkendalinya inflasi inti, demikian juga ekspektasi inflasi yang terjangkar dan juga imported inflation [kenaikan barang dan jasa] yang terkendali," jelasnya.
Sekadar catatan saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sepanjang Oktober 2025 mengalamai inflasi sebesar 0,28% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 2,86% secara tahunan. Inflasi Oktober lebih tinggi dibandingan September yang secara bulanan tercatat 0,21% tahunan 2,6%.
Rilis inflasi yang disampaikan BPS ini jauh lebih tinggi dari konsensus pasar yang memperkirakan secara bulanan inflasi Oktober akan berada di level 0,05% dan tahunan (yoy) 2,59%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Data BPS Pudji Ismartini mengatakan kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 3,05% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,21%.
"Komoditas dominan yang pendorong utama sektor perawatan pribadi dan jasa lainnya adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,21%," ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Komoditas lain yang memberi andil inflasi adalah cabe merah dengan andil inflasi 0,06%; telur ayam ras dengan andil inflasi 0,04% dan daging ayam ras dengan andil inflasi 0,02%.
(lav)






























