Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengingatkan potensi inflasi menjelang akhir tahun 2025, terutama dari kelompok harga pangan bergejolak (volatile food) yang menunjukkan kenaikan signifikan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyoroti kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan pokok, seperti cabai merah dan telur ayam, yang mendorong inflasi volatile food melonjak. 

"Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana terus menjaga inflasi kelompok volatile food harga-harga pangan yang bergejolak yang pada beberapa waktu terakhir itu meningkat pada Oktober yang lalu 6,59%, karena ada beberapa komoditas bahan pokok termasuk cabai merah, telur ayam, yang lain-lain," jelas Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakakrta, Rabu (12/11/2025). 

Dengan demikian, kata Perry hal ini memerlukan koordinasi lebih lanjut antara bank Indonesia dan juga pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga inflasi ini terjaga stabil. 

Untuk itu, ia menekankan pentingnya koordinasi erat antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) serta implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk mengantisipasi potensi gejolak harga menjelang akhir tahun dan masa liburan.