DPR yang dikuasai Partai Republik masih harus mengesahkan paket anggaran tersebut, yang akan membuat sebagian besar pemerintahan tetap beroperasi hingga 30 Januari dan beberapa lembaga hingga 30 September. Namun, Ketua DPR Mike Johnson meyakini RUU tersebut akan segera disahkan.
Peluang RUU ini lolos di DPR diperkuat oleh anggota DPR Andy Harris, ketua kelompok konservatif garis keras Freedom Caucus, yang menawarkan dukungan bersyarat.
Penerbangan masih membutuhkan waktu berhari-hari untuk kembali normal. Sebagian besar dari 42 juta warga AS berpenghasilan rendah yang terdaftar dalam Program Bantuan Pangan Tambahan (SNAP) juga akan lebih lama menerima subsidi yang tertunda. Penundaan dan penumpukan yang panjang kemungkinan besar terjadi di seluruh pemerintahan federal saat kembali beroperasi.
Kelompok Demokrat yang moderat mengakhiri shutdown dengan menerima janji Republik bahwa Senat akan memberikan suara pada pertengahan Desember untuk memperpanjang kredit premi asuransi Obamacare. Tidak ada jaminan bahwa banyak anggota Republik akan mendukung subsidi diperpanjang agar disahkan di Senat. Johnson mengaku tidak akan menjamin pemungutan suara di DPR mengenai hal tersebut.
Kelompok moderat ini membelot dari partai, termasuk pemimpin Senat dari Demokrat Chuck Schumer. Hal ini memicu kemarahan di seluruh partai hanya beberapa hari setelah Demokrat merayakan kemenangan yang mengejutkan dalam Pemilu negara bagian dan lokal dengan janji kampanye akan mengatasi biaya hidup.
Gubernur California dari Demokrat, Gavin Newsom menyebut kesepakatan itu "menyedihkan," sementara Gubernur Illinois JB Pritzker mengecam pemungutan suara Senat atas tuntutan Demokrat sebagai "janji kosong."
"Saya pikir ini kesalahan besar," kata Senator Elizabeth Warren, anggota Demokrat dari Massachusetts. "Rakyat Amerika ingin kita berdiri dan memperjuangkan layanan kesehatan, dan itulah yang saya yakini harus kita lakukan."
Pemimpin Demokrat di DPR Hakeem Jeffries juga mengkritik rencana membuka kembali pemerintahan, mengatakan bahwa Demokrat di majelisnya tidak akan mendukung RUU tersebut.
Kesepakatan ini menunjukkan betapa sulitnya bagi Demokrat untuk menggunakan sedikit pengaruh yang mereka miliki di Washington yang dikuasai Republik untuk melawan agenda Trump.
Pemimpin Senat dari Republik, John Thune menawarkan pemungutan suara subsidi kesehatan di masa depan kepada Demokrat beberapa pekan lalu. Trump dan anggota Kongres dari Republik berulang kali menegaskan tidak akan terlibat dalam negosiasi kesehatan sampai shutdown berakhir.
"Itu tidak akan terjadi," kata Senator Angus King, independen dari Maine yang biasanya memilih bersama Demokrat. Dia menambahkan bahwa mereka menghabiskan "hampir tujuh pekan upaya yang sia-sia" untuk memasukkan kredit Obamacare ke dalam RUU anggaran.
Ada beberapa sisi positif bagi Demokrat: jajak pendapat menunjukkan publik lebih menyalahkan Republik daripada partai mereka atas kebuntuan Kongres sepanjang shutdown. Pertikaian tersebut memaksa pemerintahan Trump terlibat dalam argumen politik yang berisiko, mendesak negara bagian untuk menahan bantuan pangan bagi 42 juta warga AS berpenghasilan rendah.
Isu inti dari pertarungan shutdown—perpanjangan kredit pajak untuk asuransi kesehatan Obamacare—tetap menjadi isu yang populer secara luas karena 24 juta warga AS menghadapi kenaikan premi, yang berarti harus membayar ratusan dolar lebih setiap bulan untuk asuransi.
RUU ini mendanai Departemen Pertanian dan Urusan Veteran, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), proyek-proyek konstruksi militer, dan Kongres hingga 30 September 2026.
RUU ini juga akan menggaji semua pegawai federal yang tidak menerima gaji selama shutdown dan melarang pemecatan pegawai federal hingga 30 Januari 2026.
(bbn)
































