Logo Bloomberg Technoz

Kemarin, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) ditutup melemah 0,47% ke level 99,733. Dollar AS turun untuk hari kedua berturut–turut.

DXY Melemah Dua Hari Beruntun (Bloomberg)

Dolar AS yang lemah mendapati himpitan dari data klaim pengangguran AS dan pekerjaan yang mencerminkan pelemahan pasar tenaga kerja AS. Para pelaku pasar meningkatkan taruhan terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve setelah laporan tersebut dirilis.

Jumlah permohonan tunjangan pengangguran di AS meningkat pada pekan lalu, menurut analisis Bloomberg Economics terhadap data pengajuan tingkat negara bagian yang belum disesuaikan dan dirilis di tengah penutupan pemerintahan federal.

Klaim awal naik menjadi mencapai 228.000 pada pekan per 1 November, dari 219.000 pada pekan sebelumnya, menurut estimasi data Departemen Tenaga Kerja AS.

Adapun Departemen Tenaga Kerja belum merilis laporan mingguan resmi sejak 25 September akibat penutupan pemerintah. Namun, data mentah untuk sebagian besar negara bagian tetap tersedia untuk diunduh. Bloomberg menyesuaikan data tersebut menggunakan variabel musiman mingguan yang telah dirilis sebelumnya oleh Bureau of Labor Statistics.

Ditambah lagi, perusahaan–perusahaan AS mengumumkan jumlah PHK terbanyak untuk bulan Oktober dalam lebih dari dua dekade, menurut data dari perusahaan outplacement Challenger, Gray and Christmas Inc.

Sumber: Bloomberg

Laporan Challenger ini menjadi “masalah utama karena menunjukkan The Fed keliru mempertanyakan pemangkasan suku bunga pada Desember,” kata Michael Green, Kepala Strategi dan Manajer Portofolio di Simplify Asset Management, mengutip Bloomberg News.

“Kami tetap pada pandangan The Fed akan melakukan pemangkasan tambahan sebesar 25 basis poin pada Desember karena kebijakan moneter yang terlalu ketat dapat memperburuk kondisi pasar tenaga kerja yang sudah rapuh,” ujar Elias Haddad dari Brown Brothers Harriman and Co.

Don Rissmiller dari Strategas menambahkan, pasar tenaga kerja AS memang belum kolaps, tetapi juga tidak cukup tangguh menghadapi guncangan. “Jika pasar tenaga kerja terus goyah, The Fed mungkin akan dipaksa untuk kembali memangkas suku bunga pada pertemuan Desember,” tegas Rissmiller.

(fad/aji)

No more pages