Duffy menjelaskan bahwa pengurangan penerbangan diperlukan demi menjaga keselamatan transportasi udara. Ia menambahkan, pemangkasan penerbangan internasional belum dibahas. Sementara itu, Bedford mengatakan FAA juga mempertimbangkan untuk membatasi peluncuran roket komersial dalam waktu dekat.
Dalam beberapa hari terakhir, FAA terpaksa memperlambat lalu lintas udara di banyak bandara karena kekurangan staf pengatur lalu lintas udara sejak penutupan pemerintah dimulai pada 1 Oktober. Para petugas tetap bekerja tanpa menerima gaji, yang memperparah tekanan dalam pekerjaan yang sudah penuh stres itu.
Absensi di kalangan pengatur lalu lintas udara meningkat seiring berlarutnya penutupan. Duffy menyebut bahwa dalam kondisi normal, kekurangan staf biasanya menyebabkan sekitar 5% keterlambatan penerbangan, namun dalam sebulan terakhir angka itu sering kali jauh lebih tinggi — bahkan melampaui 50% di beberapa hari tertentu.
“Kami mulai melihat tanda-tanda bahwa kelelahan mulai menumpuk di sistem,” kata Bedford dalam konferensi pers, merujuk pada laporan sukarela dari para pilot yang dikirim ke FAA. Ia menegaskan pentingnya tindakan cepat untuk mencegah kondisi tersebut semakin memburuk.
Bedford menambahkan bahwa pejabat AS akan bertemu dengan maskapai penerbangan pada Rabu malam untuk membahas penerapan rencana pengurangan kapasitas tersebut.
Menurut Airlines for America, asosiasi industri penerbangan AS, jutaan penumpang telah terdampak oleh pembatalan dan penundaan penerbangan akibat kekurangan staf sejak penutupan dimulai.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan pemangkasan penerbangan di sejumlah bandara besar.
(bbn)
