Tekanan target yang tinggi juga berdampak pada jam kerja. Di beberapa wilayah, penagihan dilakukan hingga malam hari bahkan di luar jam operasional. Beberapa pegawai menyebut kondisi ini membuat keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka terganggu.
“Kami sering diminta turun ke lapangan sampai malam, bahkan di akhir pekan. Kalau tidak, dianggap tidak serius mencapai target,” kata pegawai lainnya.
Lebih jauh, sejumlah laporan menyebut adanya bentuk hukuman yang tidak relevan dengan tugas utama, seperti mencuci motor atau membersihkan area kantor bagi mereka yang dianggap tidak mencapai target.
“Kadang kami disuruh mencuci motor atau melakukan pekerjaan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan utama. Katanya biar disiplin,” ungkap sumber lain yang juga meminta identitasnya dirahasiakan.
Curahan Hati Pegawai
Keluhan senada banyak diungkapkan oleh para pegawai, baik yang masih aktif maupun sudah keluar dari perusahaan. Mereka menggambarkan lingkungan kerja dengan tekanan tinggi, jam lembur panjang, dan target yang terus meningkat setiap bulan.
“Jam kerja resmi delapan jam, tapi kenyataannya bisa dua belas jam lebih. Kadang kami baru selesai tengah malam tanpa dihitung lembur,” ujar seorang mantan karyawan yang pernah bertugas di unit lapangan.
“Pekerjaan ini memang mulia karena membantu masyarakat kecil, tapi tekanan targetnya luar biasa. Fisik dan mental benar-benar diuji,” ungkap pegawai lainnya.
Beberapa juga menuturkan bahwa beban kerja di lapangan sering kali membuat waktu bersama keluarga terpaksa dikorbankan. Tak jarang mereka tetap harus beraktivitas di akhir pekan untuk memastikan setoran nasabah tidak terlambat.
“Terjun ke lapangan itu bukan sekadar tugas, tapi kadang juga pertaruhan kesehatan dan waktu dengan keluarga,” ujar salah satu petugas lapangan yang telah bekerja lebih dari tiga tahun.
Selain pengakuan individu, sejumlah kajian dan evaluasi internal juga menyoroti bahwa beban kerja dan tekanan target di beberapa unit PNM berada pada tingkat tinggi dan berpotensi menurunkan motivasi kerja pegawai.
Hingga artikel ini diterbitkan, Bloomberg Technoz telah meminta konfirmasi dari manajemen PNM melalui Corporate Secretary Lalu Dodot Patria, namun belum ada tanggapan atau pernyataan resmi yang diterima.
(red)
































