Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan milik negara, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dikenal luas melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang menyasar jutaan pelaku usaha ultra mikro, terutama perempuan di berbagai daerah. 

PNM kerap dipandang sebagai motor pemberdayaan ekonomi rakyat kecil dengan menghubungkan akses permodalan dengan semangat kemandirian usaha.

Namun di balik citra sosial tersebut, sejumlah temuan di lapangan mengungkap sisi lain yang memprihatinkan. Berdasarkan hasil investigasi dan pengakuan beberapa karyawan, di sejumlah cabang PNM diduga terjadi praktik hukuman internal yang dinilai tidak masuk akal, terutama di divisi pemasaran yang berhadapan langsung dengan target penyaluran dan pengembalian pinjaman.

Beberapa pegawai mengaku menghadapi tekanan kerja berlebihan untuk mencapai target tersebut. Salah satu karyawan di wilayah Jawa Tengah menyebut mereka kerap diminta tetap berada di kantor hingga larut malam apabila ada nasabah yang mengalami keterlambatan pembayaran.

“Kalau ada nasabah macet, kami tidak boleh pulang sebelum kasusnya selesai. Kadang bisa sampai harus menginap di kantor,” ujar seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya kepada Bloomberg Technoz, Kamis (31/10).