Bloomberg Technoz, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan adanya risiko kesehatan dari penggunaan inhaler herbal yang diduga terkontaminasi mikroba, menyusul peringatan resmi FDA Thailand atas produk Hong Thai Herbal Inhaler Formula 2 yang gagal memenuhi standar keamanan.

Menurut Dicky, paparan inhaler yang mengandung mikroba di atas ambang batas bisa menimbulkan berbagai gangguan pernapasan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu. 

Namun, ia menegaskan bahwa risiko terbesar mengancam mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, seperti penderita asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau pasien dengan gangguan imun. 

“Kalau mikroba patogen yang ada itu terhirup dan masuk ke paru, bisa memicu infeksi serius bahkan pneumonia,” jelas Dicky dalam keterangannya, Rabu (29/10).

“Kalau inhaler yang terkontaminasi itu dihirup, bisa menyebabkan iritasi ringan hingga sedang — seperti batuk, tenggorokan gatal, atau rasa tidak nyaman. Ini mirip seperti menghirup udara berdebu yang mengandung jamur,”sambungnnya.