Gangguan ini membuat penumpang tidak dapat melakukan check-in untuk penerbangan Alaska Airlines, menghentikan pemungutan suara yang dijadwalkan di parlemen Skotlandia, serta menonaktifkan beberapa fitur dari layanan kecerdasan buatan berlabel Copilot milik Microsoft. 

Situs besar lainnya seperti milik Starbucks Corp. dan Kroger Co. juga sempat tidak dapat diakses pada Rabu, meskipun kedua perusahaan tersebut tidak secara terbuka mengidentifikasi sumber masalahnya.

Microsoft, yang melaporkan hasil keuangannya beberapa jam setelah gangguan dimulai, menolak berkomentar lebih lanjut selain melalui pembaruan status publiknya.

Pekan lalu, divisi cloud milik Amazon.com Inc. mengalami salah satu gangguan terburuk dalam sejarahnya, yang melumpuhkan kluster pusat data terpentingnya dan mengganggu operasional ratusan perusahaan serta aplikasi konsumen. Kejadian itu berlangsung sekitar 15 jam sebelum perusahaan berhasil memulihkan semua layanannya secara penuh.

(bbn)