Prabowo Minta Polri Perkuat Peran dalam Penegakan Hukum
Redaksi
29 October 2025 20:26

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan tiga tugas utama yang harus dijalankan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menghadapi tantangan penegakan hukum saat ini. Ketiga tugas tersebut adalah pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya saat menghadiri acara pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10). Ia menegaskan bahwa ketiga isu tersebut menjadi fokus utama pemerintah untuk menjaga keamanan nasional dan melindungi masyarakat dari ancaman serius.
Lebih lanjut, Prabowo meminta Polri untuk memperketat pengawasan di berbagai pintu masuk, termasuk pelabuhan dan perbatasan, agar mampu mendeteksi potensi penyelundupan sejak dini.
“Kita mau cegah penyelundupan narkotika lewat sampan-sampan di ribuan wilayah tikus,” ujarnya.
Polri Diminta Jadi Garda Terdepan Lindungi Rakyat
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa Polri harus menjadi garda terdepan dalam melindungi rakyat dari ancaman yang datang dari kejahatan terorganisir.
“Saya ingatkan di mana-mana, tentara harus jadi tentara rakyat, polisi harus jadi polisi rakyat, sehingga rakyat nanti yang jadi mata dan telinga, rakyat yang lapor,” ucapnya.
Prabowo juga menyoroti bahwa jaringan kejahatan narkotika semakin berani dan inovatif. Ia mengungkapkan adanya modus baru yang digunakan kartel narkoba internasional untuk menyelundupkan barang haram tersebut.
“Bahkan, sekarang ada modus si kartel-kartel narkoba punya kapal selam saudara-saudara, dia punya kapal selam,” tambahnya.
Menurut Prabowo, ancaman tersebut tidak bisa dihadapi oleh satu institusi saja. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kerja sama lintas lembaga untuk memastikan efektivitas penegakan hukum.
“Polisi harus lebih sigap. Harus kompak bekerja sama dengan TNI, Bea Cukai, dan semua lembaga. Kita harus jadi satu tim. Saya selalu bekerja dengan teamwork, jangan ego sektoral. Loyalitas korps jangan berlebihan. Kita satu korps, Merah Putih. Korps NKRI,” katanya.
Apresiasi untuk Kapolri dan Jajaran
Prabowo juga menyampaikan apresiasi serta penghargaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran Polri yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam memerangi narkoba. Ia berharap agar Polri semakin memperkuat kepercayaan publik melalui kerja nyata dan integritas tinggi.
“Polisi harus lebih sigap. Harus kompak bekerja sama dengan TNI, Bea Cukai, dan semua lembaga. Kita harus jadi satu tim. Saya selalu bekerja dengan teamwork, jangan ego sektoral. Loyalitas korps jangan berlebihan. Kita satu korps, Merah Putih. Korps NKRI,” ujar Prabowo kembali menegaskan pentingnya sinergi lintas lembaga.
Dalam acara tersebut, Presiden menilai bahwa pemusnahan narkoba yang dilakukan merupakan simbol dari satu tahun pelaksanaan kebijakan yang berdampak nyata bagi rakyat di bawah kepemimpinannya.
Data yang disampaikan menunjukkan hasil signifikan dari kerja keras aparat penegak hukum selama periode Oktober 2024 hingga Oktober 2025. Dalam kurun waktu tersebut, Polri berhasil menyita 214,84 ton narkotika dengan nilai mencapai Rp29,37 triliun, serta menangkap 65.572 tersangka dari 49.306 kasus.
Selain itu, Polri juga berhasil mengungkap 22 tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan nilai aset senilai Rp221,38 miliar.
Barang bukti yang dimusnahkan pada hari itu mencapai 2,1 ton narkotika berbagai jenis, hasil dari kerja kolaboratif antara Polri, BNN, Bea Cukai, Kejaksaan, dan PPATK.
Pemusnahan ini menjadi bukti nyata bahwa Polri tetap berkomitmen dalam menjaga Indonesia dari ancaman narkoba dan kejahatan lintas batas, sekaligus memperlihatkan hasil sinergi antarinstansi yang semakin solid.
Acara pemusnahan narkoba tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Mereka antara lain Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI Nazaruddin Dek Gam, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Kepala BNN Suyudi Ario Seto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, serta Wamen Polkam Lodewijk F Paulus.
Selain itu, hadir pula Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Komdigi Meutya Hafid, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.
Kehadiran para pejabat tinggi negara tersebut menjadi bentuk dukungan nyata terhadap komitmen pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba dan memperkuat sistem keamanan nasional.
Fokus pada Satu Korps Merah Putih
Presiden Prabowo menutup sambutannya dengan kembali menegaskan bahwa Polri harus bekerja dalam semangat satu korps Merah Putih, tanpa ego sektoral, demi menjaga keamanan dan ketertiban nasional.
Ia menyampaikan bahwa loyalitas sejati bukan kepada institusi, melainkan kepada bangsa dan negara. Sinergi dan kesatuan menjadi kunci untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
Dengan ketegasan dan arah kebijakan yang jelas, Prabowo berharap Polri dapat terus memperkuat peran sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat — menjaga Indonesia tetap aman dari narkoba, penyelundupan, dan praktik judi online yang merusak generasi bangsa.

























