“Sudah pasti kurang. Kita akan kekurangan Rp28 triliun,” tambahnya.
Meski demikian, Dadan memastikan pelaksanaan program MBG tetap berjalan tanpa hambatan. Ia menegaskan bahwa kebutuhan pada Desember mendatang akan dibiayai menggunakan dana cadangan yang telah disiapkan pemerintah.
“Untuk Desember, kita akan gunakan dana cadangan yang sudah disiapkan sekitar Rp28 triliun,” jelasnya.
BGN juga terus melakukan evaluasi rutin terhadap realisasi anggaran di seluruh daerah pelaksana program. Dadan menekankan bahwa efisiensi penggunaan dana tetap menjadi prioritas, tanpa mengurangi kualitas gizi dan porsi makanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Yang penting bukan sekadar terserap, tapi bagaimana setiap rupiah yang dibelanjakan memberi manfaat langsung bagi penerima manfaat MBG,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas pemerintah pada 2025, dengan fokus meningkatkan status gizi anak sekolah dan masyarakat berpendapatan rendah. Pemerintah menargetkan program ini terus diperluas pada 2026 dengan penguatan regulasi dan tata kelola lintas kementerian.
(dec/spt)
































