Bagaimana penutupan pemerintah memengaruhi pengumpulan data ekonomi oleh pemerintah?
Meski The Fed sudah memiliki data IHK bulan September, kekhawatiran utama kini terletak pada bagaimana pengumpulan dan analisis data harga berikutnya — bahkan belum pasti apakah laporan IHK Oktober bisa dirilis.
BLS biasanya mengumpulkan harga sekitar 80.000 barang dalam tiga periode sepuluh hari setiap bulan, sebagian besar masih dilakukan secara manual. Laporan IHK September akhirnya dirilis pada 24 Oktober — lebih dari sepekan terlambat — setelah sebagian staf dipanggil kembali agar Administrasi Jaminan Sosial bisa menghitung penyesuaian biaya hidup tahunan.
Para ekonom tidak meragukan kualitas laporan inflasi September karena pengumpulan datanya sudah selesai sebelum shutdown. Namun, nasib laporan Oktober yang seharusnya keluar 13 November masih belum pasti, sebab BLS belum bisa mengumpulkan data harga baru sejak penutupan dimulai. Akun resmi Gedung Putih di platform X menyatakan pada 24 Oktober bahwa “kemungkinan besar TIDAK akan ada rilis inflasi bulan depan — untuk pertama kalinya dalam sejarah.”
Dalam laporan 27 Oktober, ekonom Barclays memperkirakan BLS bisa memperbanyak metode alternatif, seperti mengambil harga dari situs web ritel atau mengisi data yang hilang dengan metode “imputation” — yakni menggunakan data harga serupa yang tersedia. BLS juga bisa memodifikasi survei telepon menjadi bersifat retrospektif, dengan menanyakan harga bulan Oktober meski survei dilakukan November.
Namun, meski langkah-langkah itu memungkinkan publikasi data tetap berjalan, kualitas hasilnya bisa terpengaruh. “Meski tidak jelas apakah biasnya akan signifikan ke satu arah atau tidak,” tulis Barclays.
Gangguan pada data ekonomi lain diperkirakan lebih dapat dikelola. Laporan ketenagakerjaan bulanan BLS berasal dari dua survei: satu kepada pemberi kerja (untuk menghitung jumlah pekerjaan baru), dan satu lagi kepada rumah tangga (untuk menentukan tingkat pengangguran). Menurut catatan Morgan Stanley pada 10 Oktober, data dari pemberi kerja kemungkinan masih tersimpan dengan baik, sehingga laporan ketenagakerjaan tetap dapat disusun setelah shutdown berakhir.
Survei rumah tangga mungkin terdampak, tetapi dalam shutdown tahun 2013, tingkat respons survei masih dalam kisaran normal, kata Morgan Stanley.
Sementara itu, data penjualan ritel yang dikumpulkan oleh Biro Sensus melalui pengiriman pos dan daring kemungkinan tidak terpengaruh oleh penutupan pemerintahan.
Apa preseden historisnya?
Shutdown kali ini adalah yang ke-15 sejak 1981, dan setiap kali terjadi, berbagai lembaga pemerintah terpaksa menghentikan operasi karena kekosongan anggaran. Setidaknya empat shutdown sebelumnya juga menyebabkan keterlambatan rilis laporan ekonomi utama.
Pada shutdown 1995–1996 yang berlangsung 21 hari, laporan ketenagakerjaan Desember terbit dua minggu terlambat.
Shutdown pada 2013 juga menunda laporan pekerjaan bulan September dan Oktober, serta laporan perdagangan, penjualan ritel, dan estimasi produk domestik bruto (PDB).
Shutdown terpanjang dalam sejarah AS, yakni 35 hari pada Desember 2018, menyebabkan gangguan lebih parah: laporan penjualan ritel dan PDB ditunda, sementara beberapa laporan lain seperti perdagangan dan inventori bahkan dibatalkan sepenuhnya. Namun, laporan dari BLS, termasuk ketenagakerjaan dan CPI, tetap terbit karena lembaga itu masih memiliki pendanaan sebelumnya.
Apakah ada pengganti data resmi dari sektor swasta?
Sejumlah lembaga swasta sejak lama menyediakan data ekonomi alternatif yang menjadi pengganti sementara saat shutdown maupun pelengkap bagi laporan resmi.
ADP Research menerbitkan estimasi bulanan lapangan kerja sektor swasta berdasarkan sampel 26 juta pekerja, Indeed melaporkan data lowongan kerja, dan Challenger, Gray & Christmas melaporkan pemutusan kerja bulanan. Revelio Labs, yang mengolah data dari lebih dari 100 juta profil pekerjaan daring, juga menyajikan estimasi pasar tenaga kerja independen.
Beberapa lembaga keuangan seperti Carlyle Group, Bank of America, dan Goldman Sachs juga membuat indikator sendiri, termasuk pertumbuhan gaji dan estimasi klaim pengangguran. Namun, perbedaan metodologi dan cakupan membuat data swasta ini belum bisa sepenuhnya menggantikan laporan resmi pemerintah.
Dasar data apa yang dipakai The Fed untuk keputusan suku bunga?
The Fed kini berusaha menyeimbangkan kekhawatirannya terhadap pelambatan pasar tenaga kerja — yang menandakan perlunya pemangkasan suku bunga — dengan potensi tekanan inflasi akibat tarif impor, yang justru bisa menahan langkah tersebut.
Dalam kondisi minim data resmi, The Fed mulai mengandalkan metrik alternatif. Dalam wawancara di CNBC pada 10 Oktober, Deputi Gubernur The Fed Christopher Waller menyinggung laporan dari Carlyle dan ADP.
Sumber-sumber alternatif tersebut memang tidak selengkap data pemerintah, "tetapi semuanya menunjukkan hal yang sama: pasar tenaga kerja sedang melemah,” kata Waller.
Sebelumnya, ADP sempat memberikan data mingguan kepada The Fed, namun menghentikannya setelah Waller menyebut data itu dalam pidatonya pada 28 Agustus, menurut laporan Bloomberg News. ADP kemudian mengumumkan bahwa mulai 28 Oktober, mereka akan kembali menerbitkan data mingguan payroll swasta, selain laporan bulanan reguler.
Data IHK September yang lebih rendah dari perkiraan juga membuat banyak ekonom memperkirakan The Fed dapat memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, terutama jika tidak ada tambahan data resmi sebelum itu — termasuk kemungkinan keputusan serupa pada pertemuan 28–29 Oktober mendatang.
(bbn)
































