Sebelumnya, RAJA sempat dikabarkan tengah mengincar 25% hak partisipasi (participating interest) di blok yang dioperasikan oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd (GOKPL) tersebut. Blok Kasuri sendiri diketahui memiliki cadangan gas mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (TCF) dan digadang menjadi salah satu proyek gas strategis di kawasan Indonesia Timur.
Informasi terbaru yang beredar di pasar menyebutkan bahwa RAJA dan Genting Oil Kasuri telah mencapai kesepakatan prinsip, sehingga proses transaksi diperkirakan akan dirampungkan pada kuartal keempat tahun ini. Jika terealisasi, akuisisi ini akan menjadi tonggak penting bagi RAJA untuk memperluas portofolio energi sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain terintegrasi di industri gas nasional.
Bidik Perusahaan EBT, Siapkan Akuisisi Minihidro dan Biomassa
Selain di sektor gas, RAJA juga memperluas bisnis ke energi baru terbarukan (EBT). Perseroan mengonfirmasi tengah membidik sejumlah perusahaan minihidro dan biomassa yang sudah beroperasi, dengan proses kajian yang kini memasuki tahap due diligence.
“Mengenai ekspansi EBT ini, sudah ada perusahaan yang kami bidik. Kami sudah menandatangani NDA, melakukan komunikasi awal, dan pembukaan data room. Jadi kami memang sudah melakukan kajian awal terkait kelayakan investasi tersebut,” ujar Wilson Kurniawan, Deputy Director Business Development RAJA.
Wilson menjelaskan, RAJA lebih memilih jalur akuisisi ketimbang membangun proyek baru dari nol (greenfield project) guna menghindari risiko tinggi di tahap konstruksi. “Untuk bisnis yang sifatnya baru bagi kami, kami lebih memilih mengambil perusahaan yang sudah beroperasi karena faktor risiko utamanya ada di sisi konstruksi,” ujarnya.
Saat ini RAJA tengah menyeleksi sejumlah target perusahaan EBT yang sedang dievaluasi dari sisi teknikal, legal, dan komersial. Dia juga mengatakan dalam waktu satu sampai dua kuartal ke depan, pihaknya bisa menuntaskan proses closing dan menjadikan perusahaan-perusahaan ini bagian dari grup.
Ia menambahkan, RAJA juga tengah menjajaki peluang akuisisi di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) serta biomassa termasuk satu proyek greenfield yang sedang dipertimbangkan, sebagai bagian dari kombinasi pertumbuhan organik dan anorganik perseroan
(dhf)
