Perkembangan nilai tukar ringgit juga membebani langkah CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,15% terhadap dolar AS.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika mata uang ini terapresiasi, maka kontrak CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana proyeksi harga CPO untuk pekan depan? Apakah mungkin terjadi koreksi tiga minggu berturut-turut?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Adapun indikator Stochastic RSI berada di 44. Menghuni area jual (short) yang lumayan kuat.
Untuk perdagangan pekan depan, harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten terdekat ada di rentang MYR 4.459-4.472/ton.
Cermati pivot point di MYR 4.506/ton. Jika jebol, maka resisten lanjutan ada di level MYR 4.526-4.612/ton. Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.722/ton.
Sedangkan target support terdekat ada di kisaran MYR 4.405-4.322/ton. Penembusan di level ini bisa merontokkan harga CPO ke arah MYR 4.229/ton.
(aji)































