Logo Bloomberg Technoz

Atas dasar itu, IOC mengambil langkah tegas terhadap Indonesia, termasuk menghentikan seluruh pembicaraan dengan Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia terkait peluang menjadi tuan rumah Olimpiade maupun ajang internasional lainnya.

Selain itu, IOC juga merekomendasikan kepada seluruh federasi internasional agar tidak menyelenggarakan event olahraga di Indonesia sampai pemerintah memberikan jaminan resmi bahwa semua peserta, tanpa memandang kebangsaan, akan memperoleh akses penuh ke wilayah Indonesia. 

IOC juga meminta agar setiap federasi olahraga mencantumkan jaminan akses dalam perjanjian penyelenggaraan kompetisi kualifikasi Olimpiade mendatang.

Menanggapi keputusan tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menegaskan bahwa langkah pemerintah diambil dengan mempertimbangkan keamanan nasional dan kepentingan publik. 

“Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” tulis Erick dalam unggahan Instagram resminya, Jumat (24/10).

Ia menjelaskan, langkah untuk menghindari kedatangan delegasi Israel pada Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip konstitusi. “Prinsip ini juga berdasarkan UUD 1945 yang menghormati keamanan dan ketertiban umum serta kewajiban Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan ketertiban dunia,” ujarnya.

Erick mengakui keputusan itu membawa konsekuensi bagi posisi Indonesia di mata IOC. “Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade,” tulisnya.

Meski demikian, Erick menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen membangun olahraga nasional. Ia menyebut, Kemenpora tengah menyiapkan blueprint pembangunan olahraga nasional, termasuk penguatan 17 cabang olahraga unggulan serta pembangunan pusat latihan tim nasional. 

“Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia,” imbuhnya.

IOC sendiri meminta NOC Indonesia dan Federasi Senam Internasional (FIG) untuk datang ke markas IOC di Lausanne, Swiss, guna membahas situasi tersebut. IOC menegaskan kembali pentingnya akses bebas dan tanpa hambatan bagi seluruh atlet untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional tanpa pembatasan apa pun.

(dec/spt)

No more pages