Begini Kenaikan Uang Beredar Akibat KLM BI Vs Likuiditas Menkeu
Redaksi
23 October 2025 08:49

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kebijakan pelonggaran moneter oleh bank sentral dan kebijakan penempatan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) di perbankan oleh Kementerian Keuangan telah sama-sama mendorong kenaikan jumlah uang beredar di masyarakat.
Kendati demikian, BI membandingkan bahwa persentase pertumbuhan jumlah uang beredar yang memperhitungkan insentif BI lebih tinggi dibanding jika hanya memperhitungkan kebijakan pemerintah --tanpa likuiditas bank sentral.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan pertumbuhan uang Primer (M0) adjusted tercatat 18,58% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2025. M0 adjusted adalah uang primer yang telah memperhitungkan dampak penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) bank di BI karena pemberian kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM).
"Angka itu lebih tinggi dibanding pertumbuhan M0 (tanpa memperhitungkan dampak KLM) sebesar 13,16% (yoy)," tegas Perry dalam Konferensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, dikutip Kamis (23/10/2025).
Dari faktor yang memengaruhi, kenaikan M0 Adjusted dipengaruhi oleh ekspansi keuangan pemerintah pada Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat atau Net Claims on Government (NCG).





























