Menggunakan indikator empat pekan, 35 kapal per pekan berangkat dari pelabuhan Rusia mengangkut minyak mentah pada periode terbaru, hanya satu kapal kurang dari maksimum yang tercatat sejak awal 2022, saat Bloomberg mulai melacak aliran mingguan.
Memang, kapasitas efektif di terminal ekspor mungkin mengalami penurunan musiman seiring mendekatnya musim dingin. Antara awal Oktober 2024 dan akhir Maret, menurut data dari Visualcrossing.com, Nakhodka di pantai Pasifik Rusia mengalami 45 hari dengan angin berkecepatan lebih dari 35 mil per jam.
Angin tersebut cukup kuat mengganggu operasi sandar di terminal ekspor minyak Kozmino terdekat, dibandingkan dengan hanya sembilan hari antara April dan September tahun ini.
Terpisah, jumlah minyak mentah yang tersedia untuk ekspor mungkin mulai berkurang, seiring pemulihan operasi kilang setelah beberapa kilang utama diperbaiki karena rusak akibat serangan drone Ukraina sebelumnya.
Jika Rusia mampu mempertahankan tingkat pengolahan lebih tinggi, sebagian minyak mentah mungkin akan dialihkan dari terminal ekspor untuk menyediakan bahan bakar bagi militer dan pasar domestik.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin berhasil mencegah tindakan AS yang mungkin merugikan sektor minyak Rusia. Di tengah rencana pertemuan baru antara kedua pemimpin, Presiden Donald Trump menunda pasokan rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina. Senat AS juga menunda RUU sanksi Rusia yang sudah tertunda lama.
Ada juga kebingungan mengenai sikap India terkait pembelian minyak mentah Rusia. Pekan lalu, Trump mengklaim PM Narendra Modi memberitahunya melalui sambungan telepon antara keduanya bahwa India akan menghentikan impor minyak Rusia.
Namun, Kementerian Luar Negeri India mengatakan tidak mengetahui percakapan tersebut. Meski ada tanda-tanda bahwa beberapa pengolah minyak India sedang diversifikasi pembelian minyak mentah, belum ada bukti jelas aliran minyak dari Rusia terdampak parah.
Ekspor Minyak
Sebanyak 34 kapal tanker memuat 25,88 juta barel minyak mentah Rusia dalam pekan hingga 19 Oktober, menurut data pelacakan kapal dan laporan agen pelabuhan. Volume tersebut sedikit berubah dari 27,2 juta barel pada 35 kapal pada pekan sebelumnya.
Secara rata-rata harian, pengiriman minyak dalam pekan hingga 19 Oktober turun untuk kali pertama dalam lima pekan, merosot menjadi 3,7 juta barel per hari. Selain itu, dua kargo minyak grade Kebco Kazakhstan dikirim dari Novorossiysk selama pekan tersebut.
Angin kencang di Nakhodka, dengan kecepatan lebih dari 40 mil per jam menurut Visualcrossing.com, mungkin telah mengganggu operasi sandar di pelabuhan Kozmino di dekatnya, sehingga jumlah kapal yang bermuat di sana berkurang satu dibandingkan pekan sebelumnya.
Nilai Ekspor
Berdasarkan rata-rata empat pekan, nilai bruto ekspor Moskwa naik sekitar US$5 juta ke level tertinggi dalam 11 bulan terakhir sebesar US$1,5 miliar per pekan dalam 28 hari hingga 19 Oktober. Kenaikan ekspor ini lebih dari cukup untuk mengimbangi penurunan harga.
Dengan menggunakan indikator ini, harga ekspor minyak mentah Urals Rusia dari Laut Baltik, Laut Hitam, dan Pasifik ESPO semuanya turun sekitar US$1,30 per barel menjadi US$55,50, US$53,86, dan US$60,76 per barel.
Menurut data dari Argus Media, harga pengiriman di India juga menurun US$1,30 per barel menjadi US$64,32 per barel. Keempat harga tersebut merupakan yang terendah sejak Juni.
Secara mingguan, nilai ekspor rata-rata mencapai sekitar US$1,35 miliar dalam 7 hari hingga 19 Oktober, turun US$180 juta dibandingkan periode yang sama hingga 12 Oktober.
Harga kargo Urals dari Laut Baltik dan Laut Hitam masing-masing jatuh sekitar US$4,30 menjadi US$49,54 dan US$49,92 per barel selama sepekan. Harga grade Pasifik utama ESPO merosot US$3 per barel menjadi rata-rata US$57,87 per barel.
Aliran Berdasarkan Tujuan
Pengiriman yang terpantau ke pelanggan Asia Rusia, termasuk yang tidak menunjukkan tujuan akhir, naik menjadi 3,47 juta barel per hari dalam 28 hari hingga 19 Oktober, melonjak dari 3,36 juta barel per hari (revisi) pada periode hingga 12 Oktober, mencapai level tertinggi sejak Mei 2023.
Meski jumlah minyak mentah Rusia yang menuju China dan India tampak menurun tajam, ada sejumlah besar di kapal yang belum menunjukkan tujuan akhir, memungkinkan pola tersebut berbalik. Kapal tanker semakin sering tidak menunjukkan tujuan akhir hingga mereka melewati Laut Arab, sedangkan beberapa kapal tidak pernah menunjukkan tujuan akhir, bahkan setelah bersandar untuk bongkar muat.
Aliran kapal tanker yang menuju pelabuhan China turun menjadi 1,21 juta barel per hari dalam empat pekan hingga 19 Oktober, sementara jumlah yang ditujukan ke India turun menjadi 950.000 barel per hari. Namun, jumlahnya setara dengan hampir 1,3 juta barel per hari di kapal-kapal yang belum menunjukkan tujuan akhir.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1,15 juta barel per hari ada di kapal-kapal dari pelabuhan barat Rusia yang menunjukkan tujuan Port Said atau Terusan Suez, atau kapal-kapal dari pelabuhan Pasifik tanpa titik pengiriman yang jelas, dan 130.000 barel per hari lainnya berasal dari di kapal tanker yang belum menunjukkan tujuan.
Aliran ke Turki dalam empat pekan hingga 19 Oktober stabil di sekitar 310.000 barel per hari pada periode hingga 19 Oktober. Pengiriman ke Suriah turun menjadi sekitar 35.000 barel per hari dari 70.000 barel per hari yang direvisi pada periode hingga 12 Oktober.
(bbn)


































