"Daerah-daerah yang punya dana lebih coba digalakkan pertumbuhannya, yang punya potensi tumbuh kencang. Coba didesain lebih cepat lagi," kata dia.
Dia juga turut menyoroti pentingnya diversifikasi ekonomi di luar sektor komoditas. Hal ini dikhususkan bagi daerah dengan ketergantungan tinggi pada sumber daya alam (SDA).
“Kalau komoditas habis, harus ada sumber pendapatan baru. Mulailah investasikan uang di industri lain, terutama pengembangan sumber daya manusia,” ujarnya.
Ia mencontohkan Pulau Sulawesi, yang memang menjadi wilayah dengan pertumbuhan tertinggi berkat hilirisasi industri pertambangan, yang konsisten tumbuh di atas 7%/tahun.
Sementara itu, wilayah Maluku, Papua, Bali, dan Nusa Tenggara juga menunjukkan kebangkitan ekonomi melalui sektor pengolahan dan pariwisata.
"Tapi ingin saya tekankan, berbagai risiko harus tetap diantisipasi, berbagai risiko harus tetap diantisipasi. Karena itu pemuda perlu terus menstimulasi perekonomian di daerahnya, lewat belanja yang cepat, tepat, dan produktif."
(lav)































