María Paula Mijares Torres - Bloomberg News

Bloomberg, Ribuan demonstran di seluruh Amerika Serikat (AS) turun ke jalan dalam aksi bertajuk “No Kings” untuk menyuarakan penolakan terhadap agenda Presiden Donald Trump. Menurut penyelenggara, lebih dari 2.600 aksi protes digelar secara serentak di berbagai negara bagian pada Sabtu (18/10).

Gelombang demonstrasi ini mengikuti aksi serupa yang digelar pada 14 Juni lalu, bertepatan dengan parade militer yang diselenggarakan Trump di Washington untuk memperingati 250 tahun berdirinya Angkatan Darat AS sekaligus hari ulang tahunnya. Penyelenggara memperkirakan antara 4 hingga 6 juta orang berpartisipasi dalam unjuk rasa pada bulan Juni itu.

“Saya benar-benar khawatir dengan keadaan demokrasi kita, khawatir untuk para imigran, bagi orang-orang di komunitas saya yang bergantung pada layanan kesehatan dan bantuan pangan. Banyak orang kehilangan hak mereka. Teman-teman transgender saya takut akan hidup mereka,” kata Stephen Kenny (26 tahun), analis kebijakan asal Bethesda, Maryland, yang ikut berdemonstrasi di Washington DC. “Turun ke jalan seperti ini rasanya hal paling kecil yang bisa saya lakukan.”

Di Washington, panggung utama demonstrasi berdiri di samping Departemen Tenaga Kerja AS, yang sebagian fasadnya tertutup spanduk besar bergambar wajah Trump. Salah satu peserta, Connor O’Donnell (33 tahun), mengaku khawatir dengan simbolisme seperti itu.