Tekanan yang dialami oleh mata uang Asia terjadi ketika indeks dolar AS, atau Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,1% ke level 98,236.
Pergerakan rupiah di zona merah sepanjang hari berlangsung ketika tekanan jual juga membesar di pasar saham. IHSG ditutup melemah 2,57% di posisi 7.915, indeks makin tenggelam meninggalkan zona 8.000 dan menjadi Bursa Asia paling ambles terdalam sepanjang hari ini.
Adapun di pasar surat utang negara, harga obligasi pemerintah cenderung variatif. Yield SBN tenor 1 tahun sore ini terpantau melemah 0,7 basis poin (bps) di level 4,814%. Sedang tenor 5 tahun mencatat kenaikan 1,4 bps ke level 5,351%. Tenor acuan 10 tahun juga menguat 0,8 bps ke level 5,963%.
Para investor di pasar global cenderung meningkatkan kesiagaan dengan bermain aman menyusul hubungan AS-China yang sedang memanas. Setelah kemarin Presiden AS Donald Trump menyatakan Negeri Adidaya memang sudah memasuki fase perang dagang dengan China, Beijing memberi komentar terbarunya.
Menteri Perdagangan China Wang Wentao menyalahkan AS atas friksi kedua negara baru–baru ini. Menurutnya, apa yang dilakukan AS tidak sesuai dengan kesepakatan yang dicapai di Madrid (Spanyol) bulan lalu.
“Fluktuasi hubungan AS-China belakangan ini sebagian besar karena AS yang secara insentif menerapkan pembatasan terhadap China, bahkan setelah pembicaraan di Madrid,” tegas Wang di hadapan CEO Apple Inc Tim Cook saat pertemuan di Beijing, seperti yang diberitakan Bloomberg News.
Dari dalam negeri, para investor mencermati survei Bank Indonesia terbaru yang menyatakan kegiatan dunia usaha sedang melesu pada Kuartal III–2025.
Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei kegiatan dunia usaha yang mengindikasikan kinerja dunia usaha melesu pada Kuartal III–2025. Hal ini tercermin dari kinerja seluruh lapangan usaha yang tercatat memiliki nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,55%, lebih rendah dibanding SBT pada Kuartal sebelumnya yang mencapai 11,70%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyebutkan kinerja sejumlah lapangan usaha tercatat masih meningkat, terutama pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian, konstruksi, industri pengolahan, jasa keuangan, serta administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.
Kehati-hatian pasar juga menjulang imbas penutupan pemerintahan AS, government shutdown, telah memasuki minggu ketiga tanpa tanda-tanda penyelesaian.
Melansir Bloomberg, Presiden Trump mengatakan pemotongan program-program yang didukung Partai Demokrat selama penutupan pemerintah akan bersifat permanen.
Trump berbicara dalam cuplikan singkat interviu dan diskusinya dengan Fox Business yang akan tayang penuh pada Minggu.
“Kami memangkas proyek senilai US$20 miliar yang diperjuangkan Schumer selama 15 tahun dan saya memangkas proyek tersebut,” katanya.
(fad)
































