Logo Bloomberg Technoz

“Anda dalam posisi di mana perlambatan pembukaan lapangan kerja mungkin akan berdampak ke tingkat pengangguran. Saya rasa kita akan mencapai titik di mana pengangguran akan mulai meningkat,” kata Gubernur The Fed Jerome ‘Jay’ Powell, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Pernyataan ini menjadi sinyal bahwa fokus The Fed saat ini adalah pasar tenaga kerja. Pelemahan di pasar tenaga kerja kemungkinan besar akan membuat The Fed melakukan intervensi dengan melonggarkan kebijakan moneter.

Mengutip CME FedWatch. peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75-4% dalam rapat Oktober adalah 95,7%. Dalam rapat Desember, suku bunga acuan diperkirakan turun lagi ke 3,5-3.75% dengan probabilitas 94,8%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

ANZ Holdings Ltd dalam risetnya menyebut harga emas sedang dalam “reli yang luar biasa”. Reli ini seperti tidak nampak di mana ujungnya.

ANS memperkirakan harga emas bisa menyentuh US$ 4.400/troy ons pada akhir 2025. Puncaknya, harga emas ‘diramal’ bisa mencapai US$ 4.600/troy ons pada Juni tahun depan.

“Kekhawatiran soal independensi The Fed, ketidakpastian politik, kebijakan tarif, tensi geopolitik, dan gunungan utang membuat investasi di emas makin kuat. Investor bersedia membayar lebih untuk diversifikasi portofolio mereka, dengan emas menjadi instrumen diversifikasi dan aset strategis,” sebut riset ANZ.

(aji)

No more pages