Logo Bloomberg Technoz

“Artinya target APBN sudah kita lampui di 2025,” kata Bahlil.

Di sisi lain, Bahlil menambahkan, kementeriannya tengah mendorong tambahan lifting dari sejumlah sumur masyarakat pada sisa akhir tahun ini.

Dengan demikian, kata dia, tren lifting minyak dapat berbalik arah melewati target APBN.

“Kita membuat terobosan untuk sumur-sumur rakyat yang ada di kabupaten, provinsi penghasil minyak yang selama ini izinnya belum ada, lewat peraturan menteri kita memberikan izin,” tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan membeberkan lifting minyak sepanjang Januari-September sebesar 590.000 barel per hari atau naik 1,9% dibandingkan dengan torehan lifting periode yang sama tahun lalu sebesar 579.000 barel per hari.

Sementara itu, harga minyak mentah (ICP) Januari-September 2025 bergerak ke level US$69,54% atau minus 13,5% dibandingkan dengan realisasi ICP periode yang sama tahun lalu sebesar US$80,41 per barel.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto berharap lifting migas sampai akhir tahun bisa dikejar sesuai dengan target yang dipatok dalam APBN.

Djoko berpendapat target itu relatif bisa dikejar lantaran sejumlah blok migas potensial dijadwalkan akan kembali onstream pada paruh kedua tahun ini. 

“Sejak bulan Juli itu naik terus lifting per hari sekitar 100 barel, semoga bisa mencapai target APBN,” kata Djoksis, sapaan karibnya, saat konferensi pers Kinerja Hulu Migas Tengah Tahun 2025 di Jakarta, Senin (21/7/2025).

Menurut dia, lembagannya tengah mengawal sejumlah blok migas potensial lainnya untuk onstream tepat waktu pada semester II-2025.

“Terutama dari Forel dan Terubuk yang diresmikan bapak presiden dan kenaikan lifting dari Banyu Urip juga, prediksi kita bisa naik,” tuturnya.

Sementara itu, SKK Migas mencatat realisasi investasi proyek hulu migas sampai semester I-2025 mencapai US$7,19 miliar atau 43,6% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar US$16,5 miliar.

Adapun, realisasi cost recovery atau pengembalian ongkos kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tembus di angka US$4,48 miliar atau 52,7% dari alokasi yang ditetapkan tahun ini sebesar US$8,5 miliar.

Di sisi lain, penerimaan negara dari sektor hulu migas mencapai US$5,88 miliar sampai periode yang berakhir Juni 2025. Angka itu mengambil porsi 45,1% dari target penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini sebesar US$13,03 miliar.

(naw)

No more pages