Logo Bloomberg Technoz

Pasca Huru-Hara 10 Oktober Kripto Jatuh, Bitcoin Menuju Rp1,7 M?

Redaksi
15 October 2025 10:25

Nilai Kripto merosot saat Tiongkok melawan AS (Bloomberg)
Nilai Kripto merosot saat Tiongkok melawan AS (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pasca ketegangan perang tarif Amerika Serikat-China menciptakan ‘badai’ di seluruh pasar aset keuangan dan digital, Bitcoin mencoba bertahan pada level psikologis US$112.000-an.

Pada Rabu (15/10/2025) aset kripto asli ini mencoba mendaki pasca jatuh pada level terendah dalam 24 jam perdagangan terakhir di US$110.256, berdasarkan data CoinGecko. Hingga pukul 10.10 pagi waktu Indonesia Rabu, Bitcoin masih bearish 0,7% dibandingkan hari sebelumnya dan sementara bergerak pada kisaran US$112.884 (Rp1,87 miliar).

Kini pasar berpandangan bahwa Bitcoin tengah menguji likuiditas pada rentang US$104.000 hingga US$108.000, kata Timothy Misir, kepala riset di platform analitik aset digital BRN, usai BTC sempat terlempar ke US$110.000, dilansir dari Bloomberg News.

“Pasar kini memasuki fase konsolidasi, yang ditandai dengan kehati-hatian yang meningkat, pengambilan risiko yang selektif, dan pemulihan kepercayaan yang lebih terukur di pasar spot dan derivatif,” pendapat lain dari firma analitik Glassnode dalam sebuah catatan.

Guncangan yang diciptakan Presiden AS Donald Trump akhir pekan lalu seakan menghentikan tren positif Bitcoin yang sempat mencapai rekor tertinggi di atas US$126.000