Logo Bloomberg Technoz

ESDM Akan Panggil Penambang, Jawab Keberatan Soal Biodiesel B50

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 October 2025 09:10

Alat berat di pertambangan bijih besi./dok. Bloomberg
Alat berat di pertambangan bijih besi./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku akan melakukan audiensi dengan sejumlah asosiasi lintas sektor industri, termasuk pertambangan, untuk membahas rencana mandatori biodiesel B50 yang bakal diterapkan pada semester II-2026.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menjelaskan asosiasi yang akan dimintai pendapatnya terkait dengan rencana mandatori B50 terdiri atas; asosiasi industri otomotif, alat dan mesin pertanian, perusahaan alat berat, dan pertambangan.

“Besok Kamis [16/10/2025] saya panggil industri otomotif, alsintan, alat berat, tambang dan lain sebagainya. Itu untuk kumpul untuk bahas B50,” kata Eniya ditemui di kantor Kementerian ESDM, dikutip Rabu (15/10/2025).


Eniya menjelaskan implementasi mandatori biodiesel B50 berpotensi memangkas kebutuhan solar baik dari produksi dalam negeri maupun impor sebanyak 20 juta kiloliter (kl).

Adapun, Kementerian ESDM memproyeksi konsumsi solar pada 2026 akan mencapai 40,2 kl. Ketika mandatori B50 dilakukan, tekan Eniya, maka setengah dari kebutuhan solar Tanah Air akan tersubstitusi oleh biodiesel.