Presiden Madagaskar Bubarkan Parlemen di Tengah Gelombang Protes
News
14 October 2025 20:40

Kamlesh Bhuckory - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Madagaskar membubarkan parlemen di tengah upaya anggota parlemen oposisi untuk memakzulkannya, setelah sebagian faksi militer menyatakan dukungan kepada ribuan demonstran anti-pemerintah yang menuntut dirinya mundur dari jabatan.
Presiden Andry Rajoelina mengumumkan keputusan tersebut pada Selasa (14/10), sehari setelah ia mengaku bersembunyi karena adanya dugaan rencana pembunuhan terhadap dirinya. Ia menjadi pemimpin terbaru yang menghadapi tekanan dari demonstrasi besar yang digerakkan oleh generasi muda, yang menuntut perubahan.
“Saya tidak akan membiarkan Madagaskar jatuh atau hancur. Saya membuka pintu dialog agar kita bisa mengatasi krisis ini bersama,” tulis Rajoelina dalam unggahan di media sosial pada Senin malam. “Lima belas hari terakhir memang berat, tapi sekarang saatnya mendengarkan, berbicara, dan bertindak bersama demi masa depan.”
Gelombang protes di Madagaskar pecah bulan lalu akibat krisis air dan listrik yang meluas, memaksa ribuan warga turun ke jalan. Bentrokan dengan aparat keamanan menewaskan setidaknya 22 orang. Kemarahan publik atas buruknya layanan dasar dan dugaan korupsi pemerintah mencerminkan fenomena serupa di negara lain seperti Maroko, Indonesia, Nepal, dan Kenya — di mana kaum muda juga melawan elit penguasa.































