Menurutnya, susu MBG wajib menggunakan bahan baku susu segar minimal 20%, ditambah padatan susu dengan kandungan gizi setara susu segar.
“Kandungan kalsium tidak kurang dari 15% daily value, kadar lemak minimal 3%, protein minimal 2,7 persen, serta karbohidrat dan mineral minimal 7,8 persen,” ujarnya.
Prof. Epi memastikan bahwa meskipun kadar susu segar minimal 20%, nilai gizinya tetap terjaga.
“Jadi bukan berarti jika susu segarnya 20% lalu sisanya air. Kandungan gizi susu MBG tetap setara dengan susu segar,” tegas satu-satunya profesor bidang susu di Indonesia itu.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menginginkan agar susu MBG berbahan baku 100% susu segar dalam negeri. Namun, produksi susu segar nasional baru mencukupi sekitar 20% dari kebutuhan nasional.“Produksi susu segar kita kurang dari 1 juta ton per tahun, sementara kebutuhan nasional jauh lebih tinggi,” jelasnya.
Karena itu, kandungan susu segar dalam MBG ditetapkan minimum 20% dan akan ditingkatkan secara bertahap mengikuti peningkatan produksi dalam negeri.
(dec/spt)

































