Menurut pernyataan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada Minggu, Beijing membenarkan langkahnya sebagai tindakan defensif dan menuduh AS memberlakukan pembatasan baru yang menargetkan China sejak perundingan antara keduanya di Madrid pada September.
Bulan lalu, Departemen Perdagangan AS mengumumkan perluasan drastis atas kontrol ekspornya, yang menutup celah dalam langkah-langkah saat ini untuk memblokir Beijing dari cip mutakhir.
"Mengancam dengan tarif tinggi di setiap kesempatan bukanlah cara yang tepat untuk menjalin hubungan dengan China," kata Kementerian Perdagangan. "Jika AS tetap pada jalur kebijakan ini, China akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk melindungi hak dan kepentingan sahnya."
Pekan lalu, Beijing mengumumkan pembatasan baru yang luas terhadap ekspor tanah jarang dan material kritis lainnya. Eksportir luar negeri yang menggunakan logam tanah jarang asal China dalam produknya kini harus memperoleh lisensi ekspor, kata pemerintah pada Kamis, atas dasar keamanan nasional. Peralatan dan teknologi tertentu untuk memproses logam tanah jarang dan membuat magnet juga akan dibatasi.
Pada Minggu (12/10/2025) waktu setempat, Wakil Presiden JD Vance mengatakan kepada China bahwa AS memiliki lebih banyak pengaruh dalam sengketa perdagangan yang semakin memanas. Dia mengatakan pemerintahan Trump siap bersikap rasional jika Beijing juga melakukannya.
"Jika mereka merespons dengan cara yang sangat agresif, saya jamin, Presiden AS memiliki lebih banyak kartu daripada Republik Rakyat China," kata Vance dalam program Sunday Morning Futures Fox News.
Pada hari yang sama, Kemendag menjelaskan kontrol ekspor China bukanlah larangan ekspor, dan permohonan yang memenuhi aturan akan disetujui. Sebelum langkah tersebut diumumkan, China telah memberi tahu negara dan kawasan terkait melalui mekanisme dialog kontrol ekspor bilateral.
Menurut Kemendag, China telah sepenuhnya menilai dampak potensial langkah tersebut terhadap rantai industri dan pasokan sebelumnya dan yakin bahwa dampak yang relevan sangat terbatas. Negara Asia terbesar ini bersedia memperkuat dialog dan pertukaran mengenai kontrol ekspor dengan negara-negara lain untuk lebih menjaga keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global.
Penambahan biaya pelabuhan baru oleh Beijing terhadap kapal-kapal AS bertepatan dengan tanggal rencana Washington untuk memberlakukan biaya baru terhadap kapal-kapal besar China yang singgah di pelabuhan AS.
Kemendag mengungkap pelaksanaan Pasal 301 oleh AS yang menargetkan industri maritim, logistik, dan galangan kapal China sangat merugikan kepentingan China dan merusak atmosfer perundingan ekonomi dan perdagangan bilateral. China dengan tegas menentang tindakan tersebut.
Langkah yang diambil China bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan legal industri dan perusahaan China, serta menjaga lingkungan persaingan yang adil di pasar pelayaran dan industri galangan kapal internasional.
Pada Minggu, regulator pasar China mengatakan akan melanjutkan penyelidikan antimonopoli terhadap raksasa teknologi Qualcomm. Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar menyoroti pertukaran dengan Qualcomm atas akuisisi Autotalks Ltd Israel, menurut pernyataan tersebut, setelah mengumumkan penyelidikan pekan lalu.
Meski telah memberi tahu Beijing bahwa mereka akan membatalkan kesepakatan pada Maret 2024, Qualcomm tetap melanjutkan aksi korporasi tersebut tanpa komunikasi lebih lanjut. Lembaga tersebut mengatakan penyelidikan terhadap Qualcomm didasarkan pada fakta yang jelas dan bukti yang kuat.
(bbn)






























