Meski laba komprehensif meningkat menjadi Rp1,30 triliun dari Rp968 miliar tahun lalu, lonjakan ini terutama disebabkan oleh keuntungan revaluasi aset keuangan—bukan dari aktivitas operasional inti.
Kondisi tersebut menandakan bahwa kinerja fundamental SMI mulai menghadapi tekanan dari sisi efisiensi dan pengelolaan risiko valuta asing, di tengah perlambatan proyek infrastruktur nasional dan tingginya beban pendanaan.
(red)
No more pages































