Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan melaporkan realisasi utang pemerintah pusat mencapai Rp9.138,05 triliun per Juni 2025. Angka ini mengalami penurunan 0,43% secara bulanan dibanding Mei 2025, yakni Rp9.177,48 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menjelaskan rasio utang pemerintah per Juni 2025 adalah 39,86% terhadap produk domestik bruto (PDB) per kuartal II-2025.

"Rasio utang 39,86% suatu level yang cukup rendah, cukup sedang [moderat] dibanding banyak negara, termasuk negara tetangga," ujar Suminto kepada awak media, Jumat (10/9/2025)

Rasio utang Indonesia per Juni 2025 mengalami sedikit peningkatan dibanding 39,81% terhadap PDB pada 2024. Meski demikian, kata Suminto, rasio utang pemerintah masih tetap lebih rendah dibandingkan dengan negara lain. Sebagai gambaran, rasio utang Malaysia adalah 61,9% terhadap PDB; Filipina adalah 62% terhadap PDB; Thailand 62,8% terhadap PDB; dan Vietnam 37,2% terhadap PDB pada 2024.

Total utang pemerintah terdiri dari pinjaman dan surat berharga negara (SBN). Untuk pinjaman, totalnya adalah Rp1.157,18 triliun per Juni 2025. Angkanya mengalami peningkatan dibandingkan dengan Rp1.147,95 triliun per Mei 2025. Dalam hal ini, pinjaman terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp1.108,17 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp49,01 triliun per Juni 2025.