Investor sepertinya mencermati rilis notula rapat (minutes of meeting) bank sentral AS atau Federal Reserve edisi September. Dalam rapat tersebut, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk menurunkan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bos).
Ke depan, ruang pelonggaran moneter masih terbuka. Hal ini terungkap dalam notula tersebut.
“Sebagian besar peserta rapat menilai sudah layak (appropriate) untuk melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut pada sisa tahun ini,” sebut notula rapat The Fed.
Berdasarkan dot plot terbaru, ada kemungkinan Federal Funds Rate bisa turun lagi dua kali sampai akhir tahun, masing-masing 25 bps. Untuk bulan ini, kemungkinan pemangkasan sebesar 25 bps menjadi 3,75-4% mencapai 94,1%, berdasarkan CME FedWatch.
Saat suku bunga turun, maka berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama di instrumen berpendapatan tetap) menjadi kurang menguntungkan. Dolar AS pun mengalami tekanan jual sehingga mata uang Asia mampu menyalip, termasuk rupiah.
(aji)
































