Logo Bloomberg Technoz

Analis Sucor Sekuritas Andreas Yordan Tarigan mencatat, hingga kini belum jelas apakah TINS akan memperoleh aset tersebut secara penuh atau harus menanggung liabilitas, biaya akuisisi, maupun risiko penurunan nilai (impairment). 

Beberapa aset bahkan sudah tidak beroperasi cukup lama, sehingga menimbulkan potensi biaya tambahan untuk rehabilitasi dan pemulihan fungsi.

“Jika diperlukan perbaikan besar atau terjadi penurunan nilai signifikan, sentimen pasar bisa berubah negatif meski berita awal tampak positif,” tulis Andreas, dikutip Rabu (8/10/2025).

Selain ketidakpastian soal aset, Sucor juga mencermati bahwa TINS tengah menghadapi tantangan peningkatan produksi di tengah reformasi industri timah nasional.

Emiten grup MIND ID ini menargetkan output timah naik menjadi sekitar 30.000 ton tahun ini, dari estimasi sebelumnya 21.000 ton, dengan dukungan Satgas Timah yang baru dibentuk. 

Namun, skenario paling optimistis yang memproyeksikan produksi hingga 80.000 ton dinilai masih sulit tercapai tanpa perbaikan koordinasi antara TINS, regulator, dan satgas.

Riset itu juga mengingatkan adanya risiko eksekusi di lapangan mengingat sebagian aset sitaan belum terintegrasi secara efisien dengan rantai produksi utama TINS.

Sucor Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih 2025 menjadi Rp1 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun seiring penurunan volume penjualan akibat penghentian ekspor Juni–Agustus. Namun, proyeksi laba 2026 dinaikkan menjadi Rp2,8 triliun dengan asumsi volume penjualan naik dua kali lipat menjadi 30.000 ton.

Adapun, Sucor tetap mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp3.100/saham. Target ini mencerminkan valuasi 8x P/E sepanjang 2026.

Pada perdagangan hari ini pukul 14.30 WIB, saham TINS berada di level Rp2.670/saham atau terkoreksi 1,85% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Kapitalisasi pasar TINS tercatat sebesar Rp19,89 triliun.

Pasar sempat merespons positif penyerahan aset ke TINS dengan peningkatan harga saham yang signifikan dalam sepekan terakhir yang naik 40%. Hal ini membuat saham TINS melambung hingga 149,53% secara year to date.

(dhf)

No more pages