Berdasarkan pantauan data realtime di OTC Bloomberg, keseluruhan harga obligasi negara menguat ditandai dengan penurunan tingkat imbal hasil.
Yield tenor 1 tahun turun 0,9 bps ke level 4,923%. Sedang tenor 2 tahun bahkan turun 3,7 bps yang saat ini ada di 4,912%. Begitu juga tenor 5 tahun turun yield–nya mencapai 2,4 bps menyentuh 5,422%.
Sementara tenor panjang 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun terpangkas masing–masing 7,3 bps, 2,4 bps, dan 2,2 bps di level 6,175%, 6,66%, dan 6,779%.
Rupiah yang ditutup melemah rasanya tersengat sentimen dari dalam negeri, tingkat keyakinan konsumen di Indonesia pada bulan September turun ke level terendah dalam 3 tahun atau sejak April 2022 lalu.
Hasil survei terbaru mendapati, keyakinan konsumen masyarakat Indonesia masih di area optimistis, tetapi optimismenya menurun signifikan.
BI melaporkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di 115. IKK di atas 100 menandakan konsumen optimistis memandang perekonomian saat ini hingga enam bulan yang akan datang.
Namun, optimisme tersebut melandai. Sebab pada Agustus IKK masih berada pada posisi 117,2.
Terlebih lagi, IKK sebesar 115 menjadi yang terendah sejak April 2022. Artinya, terendah dalam lebih dari tiga tahun.
Berdasarkan komponen pembentuknya, Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) berada di 102,7 pada September. Lesu ketimbang Agustus yang sebesar 105,1.
Sedang Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) September ada di 127,2. Juga tidak lebih baik dibanding Agustus yang sebesar 129,2.
BI juga melaporkan data proporsi penghasilan konsumen yang digunakan untuk belanja atau rasio propensity to consume. Pada September, angkanya adalah 75,1%. Lebih tinggi dibanding Agustus yakni 74,8%.
Kemudian proporsi penghasilan yang ditabung pada September adalah 13,7%, tidak berubah dari bulan sebelumnya. Adapun proporsi penghasilan untuk membayar cicilan utang adalah 11,2%, sedikit turun dibanding Agustus yaitu 11,4%.
Kecemasan terhadap lapangan pekerjaan juga turut menekan kepercayaan konsumen. Konsumen cemas terhadap ketersediaan lapangan kerja, dengan Indeks Komponen Pekerjaan turun ke 92, jauh lebih rendah dari ambang batas 100 yang menandakan pesimisme.
Sentimen juga melemah terhadap pendapatan dan pembelian barang tahan lama, seperti kendaraan dan elektronik — mencerminkan turunnya minat untuk belanja besar.
Hasil survei terhadap 4.600 rumah tangga di 18 kota di seluruh Indonesia menunjukkan meningkatnya kegelisahan atas pekerjaan dan penghidupan, isu yang juga menjadi pemicu utama protes besar pada Agustus yang lalu.
(fad)





























