Logo Bloomberg Technoz

Misalkan, dia mencontohkan, pemerintah telah membuka lahan tebu di Merauke untuk mengembangkan industri gula dan etanol.

“[Butuh] dua sampai tiga tahun terhitung sekarang ya, jadi kita harus hitung baik-baik dulu [program E10],” kata dia.

Adapun, Pertamina telah menjual bensin dengan campuran bioetanol sebanyak 5% saat ini.

Bensin campuran tetes tebu itu belakangan dijual lewat produk Pertamax Green 95, tersebar di 104 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

“Saat ini kami Pertamina sudah ada produk E5, yaitu Pertamax Green 95,” kata Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dalam kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan implementasi bauran 10% bioetanol bisa dijalankan pada 2030 mendatang.

Rencana itu sesuai dengan peta jalan atau roadmap yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN).

Dalam beleid tersebut, pemerintah menargetkan peningkatan produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu paling sedikit sebesar 1,2 juta kiloliter (KL) pada 2030. 

(naw)

No more pages