Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan yang sama, Mardiono mengatakan perdebatan sengit itu bisa selesai karena adanya pertemuan dengan Taj Yasin dan Agus. Dalam pertemuan itu, semua pihak sepakat melakukan rekonsiliasi agar tidak terjadi perbedaan pendapat secara berkesinambungan. Ke depannya, Mardiono dan Agus akan menyusun struktur kepengurusan yang baru, mulai dari anggota majelis hingga mahkamah partai. Selain itu, PPP juga akan melakukan rekonsiliasi untuk seluruh kadernya yang sempat terpecah menjadi dua kubu. 

"Sesegera mungkin ini karena sudah menyatu antara Pak Agus dan saya dan nanti juga di bawahnya juga demikian kita satukan yaitu dengan melalui membentuk kepengurusan yang segera akan kita sempurnakan," ujar Mardiono. 

"Selanjutnya baru nanti secara nasional akan kita lakukan rekonsiliasi secara nasional yaitu melalui forum Musyawarah Kerja Nasional [Mukernas] dan tentu nanti di dalamnya itu akan melahirkan berbagai macam keputusan yang disepakati oleh bersama ketika nanti elitnya kita sudah bergabung." 

Sementara, Agus mengaku tidak melanjutkan rencana untuk mengunggat surat keputusan Menteri Hukum sebelumnya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) seiring dengan adanya keputusan rekonsiliasi. 

"Jadi ini kita harus ikutin ya, artinya tadi kan pertanyaan-pertanyaan kita ini bersatu hanya ini masa transisi, masa transisi ini harus kita ibarat ini harus dinolkan dulu nih," ujar Agus. 

Tak Ada Andil Prabowo 

Supratman membantah bahwa Presiden Prabowo Subianto turut berperan dalam rekonsiliasi dua kubu di PPP. Menurutnya, rekonsiliasi merupakan inisiatif internal. Lagipula, kata Supratman, Prabowo selalu mempersilakan agar partai menyelesaikan sendiri masalahnya tanpa campur tangannya. 

"Semua bisa, tadi kami berangkulan semua menerima surat keputusan menteri dan hari ini kelihatan kan tidak ada masalah antara Pak Ketum, Pak Agus, Gus Yasin. Semua sekarang dalam posisi yang sangat baik-baik saja. Mudah-mudahan ini ke bawah pun akan sama," ujarnya. 

Untuk diketahui, muktamar ke-10 PPP memutuskan Muhammad Mardiono sebagai ketua umum definitif partai berlambang Kabah tersebut periode 2025-2030. Sebelumnya, Mardiono menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP usai terjadi polemik internal yang melengserkan Suharso Monoarfa dari kursi pimpinan tersebut sejak 5 September 2022.

Muktamar ini memang menampilkan perpecahan di internal PPP. Sejumlah politikus senior menolak keputusan Muktamar X. Mereka mengklaim Ketua Umum PPP 2025-2030 adalah Agus Suparmanto. Namun, sejumlah pengurus inti menilai Agus tak memenuhi persyaratan sehingga Mardiono mendapatkan dukungan penuh menjadi ketua umum.

Tuduhan keberpihakan pemerintah pada kubu Mardiono cukup kuat merujuk pada status Ketum PPP tersebut di tubuh Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka. Saat ini, Mardiono adalah Utusan Khusus Presiden Prabowo bidang Ketahanan Pangan.

(dov/frg)

No more pages