Manolo Serapio Jr. Bloomberg News

Filipina berencana memperpanjang larangan impor beras secara luas hingga April untuk mendukung para petani di negara pembeli beras terbesar di dunia tersebut. Langkah ini kemungkinan akan semakin menekan harga beras global.

Negara Asia Tenggara ini hanya akan mengizinkan pengiriman beras masuk selama sekitar satu bulan di bulan Januari, ketika negara tersebut perlu mendatangkan setidaknya 300.000 ton beras dari luar negeri, ujar Menteri Pertanian Francisco Tiu Laurel Jr. kepada anggota parlemen dalam sidang di DPR pada Senin. Pembatasan tersebut, yang seharusnya hanya berlangsung selama 60 hari, dimulai pada 1 September.

Langkah Manila untuk memperpanjang larangan impor ini bertujuan untuk melindungi petani lokal, terutama selama musim panen puncak. 

Namun secara global, hal ini dapat membantu menjaga pasokan tetap tinggi dan menekan harga lebih rendah lagi untuk tanaman pangan yang menjadi sumber pangan miliaran orang di seluruh Asia dan Afrika serta menyediakan hingga setengah dari kebutuhan kalori harian bagi masyarakat di beberapa wilayah Asia Tenggara.