"Setelah negosiasi, Israel telah menyetujui garis penarikan awal, yang telah kami tunjukkan dan bagikan kepada Hamas," kata Trump dalam unggahan media sosial pada Sabtu. "Ketika Hamas mengonfirmasi, Gencatan Senjata akan berlaku SEKETIKA, Pertukaran Sandera dan Tahanan akan dimulai, dan kami akan menciptakan kondisi untuk fase penarikan berikutnya, yang akan membawa kita mendekati akhir BENCANA 3.000 TAHUN ini."
Delegasi Israel di Mesir akan meliputi Menteri Urusan Strategis Ron Dermer. Kan News Israel melaporkan bahwa Ghazi Hamad Osama Hamdan dan Muhamed Darwish akan mewakili Hamas. Diskusi akan fokus pada pengaturan akhir terkait waktu pembebasan sandera dan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan.
Netanyahu—yang dihadapkan dengan desakan Trump untuk "segera menghentikan pengeboman Gaza" guna menekan Hamas agar membebaskan sandera Israel—mengatakan militer Israel akan dikerahkan kembali ke wilayah tersebut. Ia juga membuka opsi untuk melucuti senjata Hamas secara paksa.
Pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina, kata Netanyahu, akan dilakukan segera setelah kesepakatan tercapai, sedangkan pelucutan senjata Hamas akan dilakukan pada tahap kedua.
"Saya berharap dalam beberapa hari ke depan, selama liburan Sukkot, kami bisa mengumumkan kembalinya semua sandera, baik yang hidup maupun yang meninggal, melalui satu pembebasan tunggal," kata Netanyahu dalam siaran televisi Israel pada Sabtu. Sukkot dimulai pada Senin malam dan berlangsung selama sepekan.
Rincian mengenai rencana Trump masih minim. Komentar terbarunya mengalihkan tanggung jawab kembali ke Hamas setelah kelompok tersebut merilis pernyataan pada Jumat malam, mendorong Trump mendesak Israel untuk "segera menghentikan pemboman Gaza, sehingga kita bisa mengeluarkan para sandera dengan aman dan cepat!"
"Saya yakin mereka siap untuk PERDAMAIAN abadi," kata Trump dalam unggahan media sosial setelah Hamas menanggapi rencana pemerintahannya yang diumumkan pada Senin.
Aset-aset Israel merespons positif prospek berakhirnya perang di Gaza. Shekel menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di antara sekitar 30 mata uang utama yang dipantau Bloomberg pekan lalu, naik 1,9% terhadap dolar AS ke level terkuat sejak 2022.
Desakan Trump untuk gencatan senjata sesegera mungkin terbukti sulit bagi Netanyahu secara politis, mengingat beberapa anggota kabinet sayap kanannya akan enggan melanjutkan perundingan dengan Hamas. Kelompok tersebut tidak menyetujui beberapa ketentuan utama dalam rencana Trump, termasuk pelucutan senjata dan tidak terlibat dalam pemerintahan pascaperang di Gaza.
Hamas yang didukung Iran menyerang Israel dari Gaza pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik 250 orang lainnya. Dari jumlah itu, 48 orang masih berada di Gaza dan Israel menyakini sekitar 20 orang di antaranya masih hidup. Israel kehilangan lebih dari 450 tentara dalam pertempuran di Gaza sejak itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, lebih dari 66.000 warga Palestina tewas akibat agresi Israel. Serangan Israel juga memicu kelaparan di sebagian wilayah Gaza, menurut badan yang didukung PBB, dan mendorong panel lain yang didukung PBB menyatakan hal itu sebagai genosida.
Hamas mengatakan penyerahan sandera akan "bergantung pada kondisi lapangan yang diperlukan untuk melaksanakan pertukaran."
"Kami akan bernegosiasi mengenai semua hal yang terkait" dengan rencana AS, kata pejabat senior Hamas, Musa Abu Marzouk, kepada Al Jazeera TV yang berbasis di Qatar pada Sabtu, saat ditanya apakah kelompok tersebut siap melucuti senjata dan menerima pengasingan para pemimpin dan pejuangnya.
"Gerakan ini telah menyatakan bahwa pada hari ketika negara Palestina yang berdaulat berdiri, gerakan ini tidak akan lagi menjadi gerakan bersenjata dan akan menyerahkan senjatanya kepada negara tersebut."
Israel dengan tegas menyatakan tidak akan mengizinkan Palestina merdeka, dengan alasan hal itu akan menimbulkan ancaman keamanan bagi negara Yahudi tersebut.
Abu Marzouk mengatakan sebagian besar rencana Trump—terutama klausul tentang tata kelola Gaza di masa depan—perlu dibahas bersama faksi-faksi Palestina lainnya.
"Mungkin butuh waktu berbulan-bulan [untuk menyelesaikan semuanya]," katanya.
Bagi Trump, gencatan senjata dalam beberapa hari ke depan dan pembebasan sandera akan meningkatkan kampanyenya untuk memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, di mana pemenang berikutnya diumumkan pada 10 Oktober.
Bloomberg melaporkan bahwa usaha Trump, baik secara publik maupun secara diam-diam, untuk mendapatkan penghargaan tersebut semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Dalam tanggapannya pada Jumat, Hamas mengatakan bahwa sebagian dari rencana Trump "memerlukan sikap nasional yang bersatu dan harus ditangani berdasarkan hukum dan resolusi internasional yang relevan."
Juga tidak disebutkan mengenai usulan "Dewan Perdamaian"—yang dipimpin Trump dan melibatkan para pemimpin dunia lainnya, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair—untuk mengontrol dan mengawasi komite pemerintahan transisi teknokratis yang terdiri dari warga Palestina.
Negara-negara Arab telah memberikan tekanan kuat pada Hamas untuk menyetujui proposal Trump. Mesir dan Qatar sama-sama menyetujui pernyataan Hamas. Qatar, yang bertindak sebagai mediator dalam tahap perundingan sebelumnya, mengatakan bahwa dorongan Trump bisa menghasilkan "hasil cepat yang akan mengakhiri pembantaian warga Palestina."
(bbn)































