Sedang PTPP akan fokus pada dua segmen, yakni civil engineering dan Engineering, Procurement, Construction (EPC), yang berarti PTPP dalam bisnisnya akan bertanggung jawab penuh atas seluruh proses konstruksi.

Terkait perkembangan ini, manajemen PTPP menyatakan masih menunggu arahan resmi dari Danantara.

“Sampai dengan saat ini kami masih menunggu arahan dan kajian dari Danantara terkait informasi yang beredar tersebut. Terima kasih,” kata Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, kepada Bloomberg Technoz, Kamis (2/10/2025).

Sementara, belum ada tanggapan resmi dari Danantara. Namun, skema itu sesuai dengan penjelasan Danantara sebelumnya yang menyebut, merger BUMN Karya akan menyisakan tiga entitas.

Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI pada 23 Juli 2025 menjelaskan bahwa konsolidasi BUMN konstruksi menjadi bagian dari 22 program kerja prioritas Danantara.

Menurutnya, skema yang sedang dikaji mencakup opsi merger untuk mendorong efisiensi dan fokus bisnis. “Kita sedang menghitung, kurang lebih akan jadi tiga perusahaan karya yang kuat nanti ke depannya,” ujar Dony.

Dia menegaskan bahwa tiga entitas hasil konsolidasi akan diarahkan fokus sebagai kontraktor murni.

Sementara anak usaha yang bergerak di luar sektor kontraktor dan selama ini membebani keuangan perusahaan akan dipisahkan dalam kelompok tersendiri.

(dhf)