Di sisi lain, kata Laode, Pertamina masih memiliki stok yang banyak sehingga pemerintah mengambil langkah agar stok BUMN tersebut dapat “dikolaborasikan” dengan BU swasta yang kehabisan stok BBM.
Berikut perincian kuota dan realisasi impor BBM nonsubsidi jenis bensin oleh SPBU swasta pada 2025:
BP-AKR
Penetapan kuota termasuk tambahan 10% :
- RON 92 : 97.107 kiloliter (kl)
- RON 98 : 11.863 kl
Realisasi impor:
- RON 92 : 96.386 kl (99,26%)
- RON 98 : 11.718 kl (98,78%)
Prognisis kebutuhan 2025:
- RON 92 : 190.854 kl
- RON 98 : 25.694 kl
Kebutuhan pasokan tambahan sampai dengan Desember 2025:
- RON 92 : 93.747 kl
- RON 98 : 13.832 kl
Vivo
Penetapan kuota termasuk tambahan 10% :
- RON 90 : 18.642 kl
- RON 92 : 60.857 kl
- RON 98 : 7.3002 kl
Realisasi impor:
- RON 90 : 18.632 kl (99,95%)
- RON 92 : 60.540 kl (99,48%)
- RON 98 : 7.249 kl (99,15%)
Prognisis kebutuhan 2025:
- RON 90 : 49.849 kl
- RON 92 : 76.782 kl
- RON 98 : 8.608 kl
Kebutuhan pasokan tambahan sampai dengan Desember 2025:
- RON 92 : 31.207 kl
- RON 98 : 1.306 kl
Mobil (SPBU kompak Exxon)
Penetapan kuota termasuk tambahan 10% :
- RON 92 : 83.098 kl
Realisasi impor:
- RON 92 : 63.245 kl (76,11%)
Prognisis kebutuhan 2025:
- RON 92 : 102.973 kl
Kebutuhan pasokan tambahan sampai dengan Desember 2025:
- RON 92 : 19.875 kl
AKR
Penetapan kuota termasuk tambahan 10% :
- RON 92 : 9.400 kl
Realisasi impor:
- RON 92 : 9.285 kl (98,77%)
Prognisis kebutuhan 2025:
- RON 92 : 19.798 kl
Kebutuhan pasokan tambahan sampai dengan Desember 2025:
- RON 92 : 10.398 kl
Shell
Penetapan kuota termasuk tambahan 10% :
- RON 92 : 329.704 kl
- RON 95 : 119.601 kl
- RON 98 : 38.674 kl
Realisasi impor:
- RON 92 : 329.490 kl (99,94%)
- RON 95 : 119.194 kl (99,66%)
- RON 98 : 38.586 kl (99,77%)
Prognisis kebutuhan 2025:
- RON 92 : 570.961 kl
- RON 95: 240.668 kl
- RON 98 : 61.808 kl
Kebutuhan pasokan tambahan sampai dengan Desember 2025:
- RON 92 : 241.257 kl
- RON 95 : 121.067 kl
- RON 98 : 23.124 kl
Pangsa Pasar
Pada kesempatan yang sama, Laode juga membeberkan pangsa pasar BBM nonsubsidi dari SPBU swasta mengalami kenaikan sepanjang Januari—Juli 2025, berbanding terbalik dengan porsi yang didapatkan Pertamina pada rentang yang sama.
Menurut data Kementerian ESDM, pangsa pasar BBM nonsubsidi non-Pertamina naik dari 11% atau setara 725.536 kl sepanjang 2024 menjadi 15% atau sebanding dengan 715.827 kl selama tujuh bulan pertama 2025.
Sebaliknya, pangsa pasar BBM nonsubsidi Pertamina—termasuk Pertamax Series — turun dari 89% atau 6,13 juta kl pada 2024 menjadi 85% atau sebanyak 4,03 juta kl pada Januari—Juli tahun ini.
“Artinya market share dari bensin nonsubsidi ini meningkat. Nah, estimasi dari penjualan bensin subsidi pada 2025 sebesar 1,4 juta kl, kemudian penjualan bensin nonsubsidi [Pertamina] 7 juta kl, meningkat 14,02% [dari 2024],” ujar Laode.
Adapun, kata Laode, estimasi penjualan bensin nonsubsidi non-Pertamina mencapai 1,35 juta kl pada 2025; melonjak 91,3% dari penjulaan tahun lalu sebanyak 0,64 juta kl.
(wdh)
