Logo Bloomberg Technoz

'Banjir' Uang Mulai Terasa, Bisakah Rakyat Menikmatinya?

Hidayat Setiaji
23 September 2025 13:13

Petugas menghitung tumpukan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Petugas menghitung tumpukan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Kamis (1/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - ‘Banjir’ likuiditas mulai terlihat di perekonomian Indonesia. Namun ada tantangan besar, mengenai bagaimana arus likuiditas itu bisa tertampung oleh dunia usaha dan rumah tangga.

Pada Selasa (23/9/2025), Bank Indonesia (BI) mengumumkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tercatat Rp 9.657,1 triliun. Tumbuh 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Laju pertumbuhan Agustus juga lebih cepat ketimbang Juli yang sebesar 6,6% yoy. Pertumbuhan 7,6% juga menjadi yang tertinggi sejak Juli 2024 atau lebih dari setahun terakhir.

Sumber: BI

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan M2 adalah penyaluran kredit perbankan. Pada Agustus, BI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7% yoy. Lebih tinggi ketimbang Juli yakni 6,7% yoy.

Adapun uang primer (M0) adjusted pada Agustus berada di Rp 1.961,3 triliun. Tumbuh 7,3% yoy, lebih tinggi ketimbang Juli yang naik 7% yoy.